Sebuah kabar mencengangkan datang dari industri perfilman Indonesia, for the first time karya sineas perfilman Indonesia dihargai dengan ganjaran Academia Award. Bahkan tidak tanggung-tanggung, film tersebut menjadi bintang di ajang tertinggi perfilman dunia tersebut dengan menyabet hampir seluruh katagori yang ada. What an amazing night and full of magic, begitulah komentar yang diberikan oleh Old York Times. Memang malam yang teramat sangat istimewa dan penuh dengan keajaiban.
Film yang akhirnya memenangkan Best Picture pada ajang Academia Award yang diadakan kemarin malam adalah Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati. Film Indonesia ini akhirnya bisa mengalahkan 4 pesainnya yaitu No Country For Granny, Jono, American Beast dan film musikal yang dibintangi oleh Nicole Kidnapp dan Ewan Mcgrobag, Maling Rok. Saat di wawancara, sang produser B. Sutrisno mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menyangka film yang diproduserinya akan menyabet Academia Award, "Saya benar-benar terkejut saat film saya diumumkan menjadi pemenang, benar-benar tidak menyangka semua terjadi dan tidak menduga kau sambut jemari, ehhmm..maaf itu lagu mbak Uthe, saking saya senang sampai tidak bisa berkonsentrasi sekarang." jelas Satrio.
Malam tadi benar-benar malam yang sangat menggembirakan bagi bangsa Indonesia, nama Indonesia benar-benar terangkat ke puncak. Salah satu hal yang sangat menggembirakan yaitu penghargaan Best Actrees in Leading Role yang berhasil disabet oleh Erina GD atas aktingnya yang sangat memukau di film Pengantin Raja Ular. Erina yang hadir dengan balutan gaun berwarna kuning partai karya designer terkenal Madam Iyan Guna Guna -tidak lupa lengkap dengan wig Scarlet gaya penyiar berita yang sempat dipopulerkan oleh Yuyun Sulowati- sampai menangis di atas panggung saat menerima penghargaan, "..I want to dedicate this award to Ema and Bapa in Indonesia, I'm honor to be the first Indonesian Actrees who win this award, this is for you Indonesia.." ucap Erina.
Selain Best Actrees in Leading Role, Best Actor in Leading Role pun jatuh ke seorang aktor Indonesia yang sedang sangat digandrungi yaitu Choky Andriono di film Pengantin Lembah Hantu. Choky yang datang sendiri dengan balutan tuxedo karya Dorce and Banana mengaku tidak kalah terkejutnya dengan pemenang yang lain, "..I'm so shocked, I can't believe this is happening to me, this award goes to my special someone back in Indonesia, he always support me in avery desicion that I made, love you babe.." ucap Choky di atas panggung. (what? Choky said he? A male loves a male????)
Lilis Suganda dan Temmy Rahardi pun memambah kebahagian dengan menyabet penghargaan sebagai Best Actrees dan Actor in Supporting Role. Selain itu Dwiki Dharmawan pun berhasil menenteng Academia Award untuk Best Original Score untuk film Pengantin Lembah Hantu.
Bukan Academia Award kalau tanpa kejutan-kejutan di dalamnya. Sulis yang pada malam itu berhasil menyabet Best Original Song untuk lagu yang sangat fenomenal Rahasia Ilahi tidak dapat hadir untuk menghibur para tamu dengan suara emasnya, maka yang didaulat untuk menyanyikan lagu tersebut live di panggung Academia Award adalah Academia Award Winner, Jennifer Hedon.
Berikut daftar award yang berhasil diraih oleh para sineas Indonesia di ajang Academia Award 2008 :
1. Best Picture - Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati
2. Best Actor in Leading Role - Choky Andriono (Pengantin Lembah Hantu)
3. Best Actrees in Leading Role - Erina GD (Pengantin Raja Ular)
4. Best Actor in Supporting Role - Temmy Ranardi (Tanpa Cintamu)
5. Best Actress in Supporting Role - Lilis Suganda (Tanpa Cintamu)
6. Best Original Song - Rahasia Illahi by Sulis
7. Best Original Score - Pengantin Lembah Hantu by Dwiki Dharmawan
8. Acheivement in Sound Editing - Tabir Kehidupan series 37
9. Acheivement in Make-up - Permaisuri dan Pangeran Ikan
10. Acheivement in Visual Effect - Pengantin Lembah Hantu
11. Best Addapted Screenplay - Legenda Timun Mas
12. Acheivement in Costume Design - Pengantin Lembah Hantu
12 awards dalam satu malam adalah rekor baru dalam Academia Award, setelah rekor terahir diraih oleh Lord of The Pig dengan menyabel 10 piala dalam 1 malam. Indonesia patut berbangga hati, kini dapat diyakini bahwa Indonesia akan selalu menjadi pusat perhatian perfilman dunia. Bahkan semua tamu yang hadir benar-benar mengacungkan jempol pada para sineas perfilman Indonesia. Seperti Daniel Night Luwes yang bersaing dengan Choky pada nominasi Best Actor in Leading Role mengatakan bahwa dia ingin sekali mendapat kesempatan bekerja sama dengan para sineas film Indonesia.
We'll see then, can Indonesia survive in a brutal world of film industry?
(All is just a joke my friends..Keep laughing..)