Working on X-Mas  

Posted by doedoedoe

First of all, Happy Holiday to you all..And Happy Christmas to all Christians..
But that 2 greetings are not meant for me..Why??? 1st, I'm a Moslem and 2nd I'm working in this Christmas Day. Just pull the trigger after you aim it to my forehead.

Saat alarm handphone saya berkoar-koar tadi pagi, dengan suksesnya saya matikan dan kembali tidur. Yang membangunkan saya pada akhirnya adalah ketukan teman sebelah kamar saya. Dengan sigap saya langsung bangun, melihat jam dan langsung lemas. 7.02 adalah angka yang saya lihat di layar handphone saya, yang membuat saya lemas adalah jam kantor saya tetap jam 7 pagi walaupun dalam keadaan libur seperti ini, dengan kata lain saya TELAT.

Di kantor pekerjaan berjalan seperti biasa, semua orang sepertinya ingin melupakan kalau hari ini adalah HARI LIBUR INTERNATIONAL. Dan di wajah teman-teman kantor saya seperti tertulis "why??why is this happened to me??", atau setidaknya di muka saya lah yang jelas-jelas tercetak kata-kata itu.

Ketika saya sampai di kantor dan menyalakan YM di komputer saya, tampak lah deretan teman-teman saya yang hampir semuanya dalam status offline. Hanya beberapa orang saja yang dalam status online, itupun orang-orang yang online all the time lewat handphone mereka. Agak siangan sedikit teman-teman saya yang iseng online langsung menyapa saya, hampir seluruhnya bertanya hal yang sama sebagai kalimat pembuka, "kerja ndu?"..Well, malas saya membalasnya..

Ucapan-ucapan empati dan pendorong semangat datang melalui PM2 di layar komputer saya. Well thank you, but I don't need all of that. I just need my holiday. Saya mulai memasuki tahap stress yang ditandai dengan mulai skeptis-nya saya dan mulai menyebalkan-nya saya.

Tapi lumayan hari ini saya dapat undngan makan siang di rumah temn kantor saya yang merayakan natal. Jadi saya dan geng Rangers Biru menjambangi temapat teman saya tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk makan siang dan berbuat keonaran. Thanks ya Julia..

Jadi ingat waktu masih di Bandung dulu, setiap hari natal, salah satu teman saya selalu mengundang saya dan teman-teman yang lain untuk makan siang di rumahnya lalu ngobrol-ngobrol dan disambung dengan makan malam dan tentunya tetap dibumbui dengan sedikit keonaran. Thanx Mey, miss all those time..

And here I am, sitting in front of my office PC, and working. Great Holiday..

work..work..work..sacrifice your own..  

Posted by doedoedoe

Pindah dari perusahaan 1 ke perusahaan lain adalah hal yg wajar bagi pegawai swasta seperti saya dan mungkin yang lain. Dan sudah wajar pula bahwa perusahaan baru yang kita tempati tidak seindah yang kita bayangkan. It happens a lot and it's happened to me.

Semua yang saya butuhkan istilahnya tercukupi di tempat bekerja saya sekarang. Dari segi finansial cukup untuk menambah rekening tabungan saya terisi terus tanpa menyentuh batas minimal sisa, dari segi jarak pun memberikan saya keuntungan karena tidak begitu jauh dari Bandung ataupun Jakarta, dan dari segi ilmu pun saya tidak pernah kekurangan ruang untuk belajar hal baru. Tapi yang membuat saya cukup tidak waras di tempat kerja yang baru adalah jam kerja yang terlalu mengikat. Sehingga seluruh keuntungan yang saya dapat rasanya hambar.

Dan satu kejutan data
ng pada saya akhir tahun ini. Dan kejutan tersebut bukan bonus akhir tahun yang selalu dinantikan oleh semua pegawai. Kejutan yang saya terima adalah dirubahnya seluruh tanggal merah menjadi hitam di akhir tahun ini kecuali hari Minggu. Ini berarti saya harus bekerja saat Natal dan Tahun Baru. Saat surat keputusan management datang ke meja saya, saya dengen spontan lngsung mengumpat dalam hati mengeluarkan semua perbendaharaan kata umpatan yang saya tahu.

Ini adalah hari libur nasional dan terlebih lagi hari besar keagamaan. Memang bagi kaum nasrani di kantor saya diberikan kesempatan untuk libur pada saat Natal dan Tahun Baru, tapi tetap saja saya merasa kalau ini tidak benar. Apalagi keberadan uang kompensasi karena saya harus bekerja di hari libur keagamaan nasional semakin jauh dari dompet saya.

So, beruntung kah saya? Atau rugi kah saya? Yang jelas this is my worst ever end of the year moment in my life so far. Congrat!!

..happy mother's day..  

Posted by doedoedoe

You were there for me to love and care for me 
When skies were grey
Whenever I was down
You were always there to comfort me
And no one else can be what you have been to me
You will always be
You will always be the girl in my life for all times
(Song For Mama - Boyz II Man)

She used to be my only enemy and never let me free
Catching me in places that I know I shouldn't be
Every other day I crossed the line

I didn't mean to be so bad
I never thought you would become the friend I never had
(Mama - Spice Girls)

An angel sent from above, is mama
And everyone fell in love, with mama
Mama’s so sweet, mama’s so nice
If there is trouble take mama’s advice
(Mama - Elvis Presley)
Mama mama when you look at me
I see love in your eyes
Mama mama softly sweet tender love in your eyes
(Mama Mama - Chicago)
So many songs were written to honor the most amazing woman, but none of them can compare or enough to describe all this amazing woman have done. Nothing can compare her love, warmth, care, dedication and the most important one is her sacrifices. And everyone know that this amazing woman is our MOTHER.

So pick up your phone now and call her, just tell them how much they means to you and how much you love her..


Happy Mother's Day for all Indonesian mothers out there..You're all did amazing job
The 2 most amazing woman in my life my lovely mother and my sister (future great mother)

(not so) Surprise Party  

Posted by doedoedoe

Sudah sekian lama saya tidak meng-update 'rumah' online saya ini. Akhirnya atas dorongan salah satu penggemar saya, saya pun memberanikan diri untuk ber-open house-ria kembali. Sebenarnya dorongan fans saya ini lebih dikarenakan beliau ingin merasakan menjadi tamu di 'rumah' saya ini. Jadi selamat datang dan selamat ulang tahun Pa Joe.


Juanto Sitorus, sosok yang menjadi boss saya di proyek kali ini tepat berulang tahun ke-39 pada 14 November yang lalu. Hari itu bertepatan dengan jadwal kedatangan mister yang satu ini ke Balongan, tempat saya bekerja. Saya memang belum memproklamirkan kepindahan saya ke Balongan di 'rumah online' saya ini. Nanti saya akan menyiapkan chapter tersendiri khusus mengenai hal itu.

Okay back to Mr. Joe story..
Sounding mengenai hari ulang tahun Pa Joe ini saya dapatkan dari teman saya di Jakarta, dia-teman saya ini-menyarankan untuk mengadakan surprise party di kantor Balongan untuk the birthday man. Saat hari 'H'-nya saya dan salah seorang teman saya membeli kue ulang tahun seadanya. Maklum kota kecil, padahal saya mendambakan kenikmatan sepotong tiramisu dingin. Tapi ya setidaknya masih ada si kue hutan hitam.

Kedatangan saya ke kantor setelah membeli kue berselisih sangat sebentar dengan kedatangan the b'day man. Aksi petak umpet pun langsung saya mainkan bersama teman saya. Saat the b'day man masuk ke ruangan kita pun langsung memberikan ucapan selamat ulang tahun, menyalakan lilin di atas kue ulang tahun, dan menyanyi (remebering those funny time when I was in elementary school..hahhahahahha).

yang punya rumah teuteup harus ikutan mejeng

Gapapa gambarnya nge-blur yang penting foto kue nya tetep jelas..wakakakkak..

Suasana suka cita pun menyeruak (ampun dah bahasa gw!!) saat semakin banyak orang berkumpul sambil menyanyikan b'day song. Muka senang tidak dapat disembunyikan dari muka Mr. Joe. Senyum lebar mengembang di mukanya. Dan lilin pun ditiup...

Saat membagi potongan-potongan si hutan hitam kepada yang beruntung (well, tidak semua kebagian karena keterbatasan sang kue dalam hal ukuran..hihihihi), Pa Joe tiba-tiba berkata "Ooo..jadi tadi Dimhot (salah seorang teman saya) bawa-bawa kantong tuh isinya kue ya?"..Oooppss..ketauan..

Well it was still a surprise party but not so surprise. But agait it was so much fun and Happy 39th Birthday Mr. Joe, may you always be in God's path. Hadiah dari saya cukup dengan menjadi bintang tamu di 'rumah' saya ya... Hiihihihihihi...

I'm Baacccckkk...  

Posted by doedoedoe

Setelah sekitar 9 bulan lamanya saya berkutat dengan kehidupan kota kecil, akhhirnya pengembaraan saya di Jakarta pun berlanjut. Pengembaraan kembali di Jakarta saya mulai dengan mencari kost. Sebelumnya saya tinggal bersama seorang kerabat di Jakarta. Tapi karena sesuatu dan lain hal, saya pun tidak bisa nebeng tinggal gratis lagi.

Setelah berkeliling-keliling selama berjam-jam, akhirnya saya pun dapat tempat kost di daerah Perdatam-Pancoran. Cukup lumayan dan nyaman lah + harga terjangkau (itu yang penting..heheheh).

Ini adalah kala pertama kali saya ngkos. Hari pertama memulai aktifitas di Jakarta diwarnai oleh sedikit tragedi. Saat akan mengurus tetek bengek kepindahan dari perusahaan yang lama sepatu yang saya pakai saat itu tiba-tiba jebol tanpa pemberitahuaan apapun sebelumnya. MALU..itu yang saya rasakan apalagi saat itu saya harus bertemu dengan mantan direktur saya.

Dengan berbekal ide yang brilian, saya pun men-staples sepatu saya agar tidak terlalu menganga, itupun masih harus super extra hati-hati saat berjalan. Padahal itu adalah salah satu sepatu favorit saya. Hari pertama kesimpulannya INDAH!!!

Hari kedua tidak kalah INDAH-nya. Setelah berdesakan sampai tidak dapat tempat duduk dalam bis jepang 46 pada pagi harinya, saat tiba di kantor baru untuk bertemu dengan HRD-nya saya masih harus dipaksa menunggu selama kurang lebih 3,5 jam. Setelah itupun saya kembali harus menunggu sekitar 1 jam lagi. Kesimpulan hari kedua CAPE!!!

Hari ketiga berjalan biasa saja. Hanya yang menyebalkan adalah saya tidak punya akses ke dunia maya di tempat baru saya bekerja. Kesimpulan untuk hari ketiga dan hari-hari berikutnya di kantor adalah WHAT!!!!

Jakarta benar-benar indah. Selamat satang kembali di hiruk pikuk kota besar..

Nyulik Anak Gadis Orang..  

Posted by doedoedoe

Tinggal di satu kota kecil seperti sekarang ini membawa saya ke banyak sekali pengalaman baru. Selain pengalaman baru dalam hal pekerjaan juga dalam hal lainnya. Seperti misalnya tradisi sosial yang ada di sistem masyarakat di kota kecil ini. Banyak yang cukup membuat saya keheranan.

Misalanya tentang tradisi pernikahan di sini. Kalau untuk masalah 'membeli' calon pengantin itu sudah tidak lagi membuat saya heran karena banyak juga terjadi di tempat lain walaupun saya tidak setuju dengan tradisi seperti itu. Tapi yang berbeda antara tradisi di Lampung dengan di tempat lain, adalah tradisi membawa lari anak gadis orang.

Biasanya keluarga dari pihak mempelai wanita mematok harga apabila anak gadisnya akan dilamar. Kecantikan, status sosial, dan pendidikan menjadi faktor penentu harga. Semakin cantik, semakin tinggi status sosialnya, dan semakin tinggi jenjang pendidikannya membuat 'harga'-nya semakin melambung tinggi. Dan pihak keluarga si gadis pun dengan sangat bangga bisa mengajukan harga tersebut, meninggalkan sang calon mempelai pria kebingungan mencari modal.

Hal ini terjadi pada seorang karyawan di kantor saya, sebut saja namanya Armando (berasa telenovela..). Karena suatu hal dia dipaksa untuk menikahi gadis idamannya (bukan gara-gara MBA kok). Nah, yang jadi permasalahnnya adalah keluarga sang gadis meng-'harga'-i anak gadis mereka dengan harga yang cukup tinggi. Dengan pendapatan Armando yang tidak besar, pusinglah dia.

Tapi ternyata menurut adat Lampung, ada jalan lain jika calon mempelai pria tidak sanggup untuk menggenapi permintaan keluarga sang gadis. Caranya adalah dengan membawa lari si gadis. What??!

Saya tidak mengerti asal muasal tradisi ini, tapi yang jelas tradisi ini memang ada. Bahkan si Armando ini berhasil menculik si gadis--kita sebut saja Marisol--dan kini Marisol tinggal di rumah Armando sampai mereka menikah nanti (beda kamar tentunya). Dan akibat tradisi ini juga, pihak keluarga si gadis tidak menuntut atau melaporkan pada pihak berwajib tentang penculikan anak gadis mereka. Tradisi yang unik.

Ternyata tidak berhenti di situ saja. Setelah acara penculikan berhasil pun kedua belah pihak keluarga masih harus bernegosiasi soal 'harga' lagi yang berbeda kini pihak calon mempelai pria lah lebih di atas angin. Bahkan ada tradisi yang mematok angka 24 sebagai kelipatan pembayaran. Jadi sang calon mempelai pria boleh membayar misalnya 2400, 240 ribu, 2juta 4ratus ribu, dan seterusnya asalkan mengandung angka 24 dalam jumlahnya.

Setiap tempat memang memberlakukan tradisi masing-masing. Suatu hukum adat yang tidak tertulis tapi jauh lebih mengikat daripada hukum suatu negara. Memang tali kekang tradisi kini sudah mulai melonggar akibat modernitas. Tapi untuk di daerah-daerah tertentu yang belum terjamah oleh modernitas, tradisi inilah yang menjadi tonggak hukum mereka.

Cook..Cook..Cook  

Posted by doedoedoe

This 25 years old man is the winner of American Idol season 7
The most constant consestant this season
The best arranger among other consestants
The bravest in made a song choises
He is the first rocker who got the American Idol crown
He is David Cook
*image was taken from americanidol.com

American Idol : The Finallle  

Posted by doedoedoe


Reality show musik terbesar di dunia akhirnya sampai di penghujung musim ke-7 nya. Acara grand finale yang diadakan pada hari Selasa, 20 Mei 2008 waktu setempat di Nokia Theater, LA ini mempertemukan dua idol terkuat musim ini, David Cook dan David Archulleta.

Acara final malam itu dibuat bergaya pertandingan tinju. Archulleta datang dari sudut kiri dengan memakai jubah berwarna biru, sedangkan Cook dari sudut kanan menggunakan jubah merah. Pertarungan antara pop dan rock ini berlangsung dalam tiga ronde di hadapan sekitar 7000 penonton. Ronde pertama adalah lagu pilihan dari sang big boss Sony BMG, Clive Davis. Ronde kedua adalah pertandingan lagu baru dari ajang cipta lagu yang diadakan sebelumnya. Dan ronde ketiga mempertandingkan lagu pilihan masing-masing konsestan.

Cook yang mendapat giliran pertama unjuk gigi membawakan I Still Haven't Found What I've Looking For milik U2 yang mendapat respon baik dari ketiga juri. Archie tidak mau kalah, Clive Davis memilihkan lagu milik Sir Elton John, Don't Let The Sun Go Down On Me. Archie mengeluarkan seluruh kemampuan vokalnya saat membawakan lagu ini, sehingga semua juri terkesima dan memberikan respon yang sangat baik. Bahkan Simon menetapkan bahwa round one belong to Archulleta.

Ronde kedua sepertinya adalah ronde yang paling sulit. Di ronde ini kedua finalis harus membawakan lagu baru yang sama sekali belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Cook membawakan Dream Big dengan gaya rock yang menjadi ciri khasnya sedangkan Archie membawakan In This Moment dengan gaya pop ballads. Paula dan Randy memuji penampilan Cook, sedang Simon berkata bahwa lagu yang Cook pilih kurang bisa djadikan the winning song. Sedangkan Archie lagi-lagi menuai pujian semua juri.

Di ronde ketiga saya mengira Cook akan membawakan lagu Hello (Lionel Richie) atau Always Be My Baby (Mariah Carey) karena Cook membawakan lagu itu dengan sangat hebat, tapi Cook justru membawakan lagu Collective Soul berjudul The World I Know. Sedangkan Archie membawakan lagu John Lennon, Imagine yang menjadi favourite-nya musim ini. Dan dapat ditebak, juri lagi-lagi berpihak pada Archulleta.

Musim kali ini memang sangat menarik karena karakter vokal para pesertanya jauh lebih berwarna dan para peserta pun banyak yang menguasai alat musik sebagai nilai plus bagi mereka. Dan pada grand finalle-nya pun mempertemukan dua kontestan yang belum pernah sekali pun masuk ke daftar tiga terbawah setiap minggunya. Hal ini tentu saja menunjukkan dukungan yang sangat besar bagi keduanya.

Akankah Cook menjadi rocker pertama yang menjuarai ajang American Idol atau pop kembali bersinar tahun ini lewat kemenangan Archulleta?

*Image was taken from americanidol.com

"Open"  

Posted by doedoedoe

Saya tidak mengerti apakah hal ini sedang menjadi trend atau apa, tapi yang jelas ada beberapa seleb Indonesia yang terkena trend ini. Mungkin anda-anda pada bertanya trend apa yang saya sebut-sebut di sini. Trend ini sebenarnya sudah ada sejak lama, hanya trend ini baru saja dimunculkan kembali.


Yang menandai kemunculan kembali trend ini adalah seorang selebritis muda, Jupiter Fortisimo, yang mengaku pada media bahwa dia 'pernah' menjadi seorang gay. Entah apa yang mendorongnya sampai dia membuka sebuah hal yang sangat pribadi dan masih sangat tabu di dalam masyarakat kita. Tapi itu adalah keinginan Jupiter sendiri lah yang ingin membuka rahasia pribadinya.

Lain hal dengan seleb yang lain. Setelah pengakuan Jupiter, giliran VJ-model-aktor-penyanyi Evan Sanders lah yang tersandung masalah ini. Sempat sangat ramai dibicarakan ketika beredar foto 1/2 bugil-mesra Evan Sanders dengan seorang hunks (istilah untuk brondong cuco'..hahahhahha) di dalam sebuah kamar mandi. Waktu itu Evan berkelit dengan mengatakan bahwa si hunk itu adalah sepupunya. Yang aneh, ngapain sepupu cowo sama cowo berfoto dengan gaya yang aduhai seperti itu? Apalagi muncul kabar kalau si hunk itu adalah model XXX di salah satu website khusus penyuka sejenis.

Evan Sanders dalam Kuntilanak

Nah kini giliran seleb lain yang tersandung masalah seperti ini 'lagi'. Saya bilang lagi karena ini bukan lah yang pertama kali. Krisna Mukti memang sudah pernah tersandung dengan masalah seperti ini sebelumnya, saat dia dikabarkan berpacaran dengan Beniqno Aquino (semoga ga salah penulisan namanya..). Dan beberapa hari yang lalu saya dapat email dari teman saya yang kurang kerjaan tentang berita serupa tapi tak sama dari Krisna Mukti. Saya memang jarang nonton acara gosip lagi sekarang, jadi perbendaharaan gosip saya sudah tidak update.

Krisna Mukti

Sama sekali tidak bermaksud untuk menghakimi para seleb ini. Hak dan pilihan mereka lah yang membuat mereka mengambil jalan ini. Lagipula sekarang masyarakat sudah lebih open-minded. Buktinya tidak pernah ada kabar-kabar seperti ini yang bertahan lama di media pemberitaan, beda dengan masalah perceraian, perebutan hak asuh anak, atau pertengkaran ibu dan anak.

Yang saya sesalkan adalah mengapa masih banyak orang-orang iseng yang suka menyebarkan kelemahan orang lain di muka publik. Apakah justru itu yang sedang ng-trend ya?? hehehhehheh..
Saya sengaja tidak menampilkan gambar-gambar yang saya dapat dari teman saya, baik itu tentang Krisna ataupun Evan. Kasian kalau terus diblown-up. Peace..

Mainan Baru  

Posted by doedoedoe

Walaupun telat banget, akhirnya saya mendeklarasikan kalau saya punya mainan baru. Dan itu adalah MY OWN MULTIPLY PAGE..hahahhah..Hal ini tidak lepas dari andil salah seorang teman saya yang sudah dengan sangat baiknya membuatkan account multiply untuk saya. (Thanx ya Mr. Ronn..)

Monggo buat temen-temen yang mau berkunjung silahkan klik di sini.

Maka kerjaan saya pun menjadi semakin banyak sekarang, kini load kerjaan saya ditambah dengan update multiply selain update blogspot saya. Makin sibuk deh di kantor..Hahahahhaha..

Salah Sasaran  

Posted by doedoedoe

Hobi saya saat di depan TV adalah memindah-mindahkan channelnya. Kadang beberapa orang terasa tertanggu dengan apa yang saya lakukan di depan TV. Tapi justru hal inilah yang membuat saya melihat sesuatu yang menakjubkan di layar kaca.

Hal ini berawal ketika saya tidak sengaja memindahkan channel TV ke ESPN. Saat itu sedang ada siaran pertandingan Women Wall Climbing di ajang Xtreme Sport di Taiwan. Pertama yang saya lihat adalah babak antara peserta Malaysia dan Cina yang dimenangkan oleh Malaysia. Setelahnya lalu muncul seorang wanita berkerudung berwajah sangat Indonesia. Saat saya melihat nama yang tertera di kiri bawah layar TV saya sempat tidak percaya. Nama yang tertera adalah Etty Hendrawaty-Yogyakarta.

Saya semakin semangat menonton acara itu, tiba-tiba sisi nasionalisme saya membludak saat melihat Etty melesat kilat memanjat dinding tersebut tanpa kesulitan sama sekali. Hebad!!!

Ternyata keterkejutan saya tidak hanya sampai di situ. Ada 1 orang wanita Indonesia yang lain yang ikut ajang ini, yaitu Evy Neliwaty dari Surabaya. Dengan postur badan yang kekar (saya saja sampai minder melihat badan mbak yang satu ini) dia memanjat dinding seolah itu adalah hal yang sangat mudah.

Lawan demi lawan dalam babak demi babak mereka hadapi sampai pada akhirnya mereka berhadapan di babak final. Yup it was all Indonesian final di ajang internasional. And the winner is Evy Neliwaty from Surabaya, Indonesia. Superb!!!

Melihat acara tersebut membuat saya semangat untuk mencari info tentang kedua wanita perkasa ini. Ternyata cukup sulit untuk mencari info tentang kedua wanita ini. Sangat sedikit info yang bisa saya dapatkan. Yang saya dapatkan bahwa Etty tergabung dalam sebuah kelompok pecinta panjang dinding di Sleman, Yogyakarta. Saya juga mendapat info bahwa Etty pernah menjuarai ajang panjat dinding tingkat dunia di San Francisco pada awal tahun 2000-an, mengalahkan tim Ukraina yang saat itu merupakan ratu panjat dinding wanita.

Saya sangat miris melihat info-info tersebut. Yang membuat saya miris adalah, mengapa hal seperti ini baru saya ketahui sekarang. Ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan saya sebagai seorang Warga Negara Indonesia. Daripada harus mendengar tentang para selebriti yang berniat menggebu-gebu untuk go international tapi tidak kunjung tiba waktunya, jauh lebih mending kalau mendengar berita tentang orang-orang Indonesia yang memang sudah jelas-jelas go international seperti Etty dan Evy ini.

Saya rasa selama ini orang-orang salah sasaran, mereka salah sasaran dalam membidik berita. Orang-orang jauh lebih senang dengan berita-berita gosip, kosupsi, atau kriminal yang malah membuat negara kita terlihat banyak masalah dibandingkan dengan melihat berita-berita soal para 'pahlawan' bangsa yang mengharumkan nama Indonesia tanpa minta digembar gemborkan. *sigh*

Saya jadi semakin semangat mencari tau tentang orang-orang pengharum nama bangsa ini. So, untuk kawan-kawan yang punya info tentang mereka, harap dibagi yah...

Kuis Oldies  

Posted by doedoedoe

Pekerjaan rutin saya hampir setiap malam adalah menggosip bersama teman-teman sekamar saya. Yup, saya memang tinggal bersama teman-teman kantor di guess house yang disediakan oleh perusahaan. Semua bisa dibicarakan di forum gosip malam itu. Dari mulai masalah kerjaan, masalah kehidupan (cieeeeehhh...), sampai masalah yang tidak penting.

Seperti tadi malam, topik tidak penting mewarnai obrolan 3 pria bujang yang jelas-jelas kurang kerjaan. Salah satu topik yang muncul adalah tentang kuis-kuis yang dulu sangat banyak mewarnai layar kaca Indonesia. Sepertinya semua stasiun TV berlomba-lomba menayangkan kuis pada saat itu.

Salah satu kuis yang saya ingat pada saat itu adalah Tak Tik Boom. Kuis berhadiah besar yang sangat mengandalkan kemampuan intelegensi pesertanya ini dibawakan dengan apik oleh aktor yang sekarang menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf.

Selain itu ada juga Kuis Keluarga Lifebuoy yang dibawakan oleh Cathy Bon, babak Tebak Gambar adalah yang paling saya sukai dari kuis ini. Bahkan gara-gara kuis ini, saya dan teman-teman sering meniru babak tebak gambar saat itu.

Selain itu masih sangat bangayk kuis-kuis yang menghias layar kaca Indonesia. Ada Berpacu Dalam Melodi, kuis yang mengasah pengetahuan para pesertanya tentang musik dan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya yang dipandu oleh Koes Hendratmo. Selain itu ada Ebet Kadarusman yang mamandu kuis Siapa Dia.

Selain bersama teman-teman satu rumah, saya pun membahas tentang kuis-kuis oldies ini dengan teman saya yang lain lewat sms. Bahkan wawasan dia tentang kuis-kuis jaman baheula jauh lebih banyak. Dia mengenal beberapa kuis yang saya tidak tau atau mungkin lupa seperti Gita Remaja oleh Tantowi Yahya dan Lacak Dunia oleh Rano Karno.

Kuis-kuis tersebut ada jauh sebelum kuis-kuis jaman sekarang muncul seperti Siapa Berani, Who Wants To Be Milionaire, Kocok-Kocok, SuperDeal 2 Milyar, dll. Kangen juga kadang sama kuis-kuis jaman dulu..Hehehhehehhe...

Berikut list kuis-kuis yang pernah tayang di layar kaca Inonesia yang saya dapatkan dari kaskus.us...

-Pesona Nada, TVRI, bersama Addie MS dan Ida Arimurti
-Kuis Serba Prima, TVRI, 1989-1991
-Kuis Cerdas Cermat, TVRI
-Kuis Gita Remaja, TVRI, 1989-1993
-Kuis Lacak Dunia, TVRI, 1993-1995
-Kuis Berpacu dalam Melodi, 1989-1998 bersama Koes Hendratmo
-Kuis Siapa Dia, 1992-1998 bersama Aom Kusman
-Kuis Aksara Bermakna, TVRI, 1989-1996
-Kuis Kata Berkait
-Kuis Tak Tik Boom, RCTI, 1992 bersama Dede Yusuf
-Kuis Gerak-Gerik, SCTV, 1995
-Kuis Double-O, Indosiar, 1996
-Kuis Komunikata, TPI bersama Isam Surentu
-Kuis Jari-jari, RCTI bersama Pepeng
-Kuis Siapa Berani, Indosiar, bersama Helmy Yahya
-Kuis Familly Feud, Antv
-Kuis Famili 100 (adopsi familly feud), Indosiar, bersama Sony Tulung
-Kuis Kotak katik, RCTI
-Kuis Keluarga LifeBuoy, RCTI host by Cathy Bonn
-Kuis Asah Asih Asuh, Tpi
-Kuis Tebak Gambar,RCTI
-Kuis tebak harga,bersama Nico Siahaan Trans TV
-Kuis Who wants to be a millionaire, RCTI, bersama Tantowi Yahya
-Kuis Super Deal 2 Milyar, Antv, bersama Nico Siahaan
-Kuis Kontak, RCTI , bersama Ferdi Hasan
-Kuis Apa ini Apa itu , RCTI, bersama .....siapa ya??
-Kuis Dangdut, TPI, bersama Jaja Mihardja
-Kuis Piramida,RCTI, bersama Ronny Sianturi
-Kuis Galileo,SCTV, bersama Susan Bachtiar

ada yang lain??? Tambahin yah...

Susah Masuk Susah Keluar..Cape Deh..  

Posted by doedoedoe

Hiburan saya di kota kecil-sepi-suah-nyari-makan ini tidak banyak. TV satelit berlangganan benar-benar membantu saya melewati waktu-waktu yang membosankan. Dan tentu saja telefon selular lah yang menjadi sahabat paling dekat bagi saya di sini.

Mendengar suara teman-teman dan orang-orang tersayang lewat telefon benar-benar memjadi obat kangen yang cukup manjur. Selain itu telfon selular juga menjadi penyambung antara saya dan pergosipan yang terjadi di antara teman-teman saya di kota besar.

Perang tarif antara provider jaringan selular membawa keuntungan tersendiri untuk orang-orang seperti saya. Yang biasanya hanya menggunakan fasilitas SMS saja untuk berhubungan dengan orang di seberang, kini fasilitas bicara pun ikut saya gunakan. Kesenangan saya saat itu bertambah dikarenakan provider yang memberi fasilitas telfon mursida bang bang (murah banget) itu antara lain XL dan Simpati dan memang dua provider itulah yang saya gunakan.

Kesenangan saya semakin bertambah dikarenakan sang XL menurunkan lagi tarif telfonnya. Jadi judulnya adalah telfon teruuuusssss sampe kuping merah. Perang tarif ini benar-benar sedikt meringankan beban saya dalam hal pembelian pulsa dan menyenangkan batin saya sebagai seorang Mr. Ring..Ring..


Tapi mulai 1 April 2008 kemarin, tarif Simpati berubah kembali. Yang asalnya mengusung Rp 0.5/detik, kini mulai menggunakan sistem per 5 menit. 1 menit pertama tarif normal, 4 menit berikutnya tarif 0.5/detik, 1 menit berikutnya kembali tarif normal, 4 menit berikutnya lagi tarif 0.5/detik, dan terus berulang. Sehingga kalau dijumlah sekitar Rp 21,000/jamnya. Gila, mahal juga. Walaupun tarif smsnya berkurang menjadi Rp 100 ke sesama Telkomsel dan Rp 150 ke lain operator.

Karena hal itu, Simpati saat ini saya istirahatkan dari fasilitas menelfon, paling saya gunakan untuk smsan saja. Dikarenakan Simpati menyerah dari kancah perang tarif ini, para pengguna layanan telfon selular banyak yang beralih ke IM3 dan XL yang masih mengusung tarif 0.0000000001. Para pelanggan yang menggunakan fasilitas telfon di jaringan 2 opeartor telfon selular ini pun membludak, saling berebut menyambungkan diri.

Akibat dari hal tersebut adalah kesulitan menyambungkan panggilan yang teramat sangat. Terutama pada peak hour yaitu antara pukul 18.00 sampai 22.00. Susah masuk susah keluar, itulah yang saya rasakan sekarang di kota kecil ini apabila hendak menggunakan fasilitas telfon selular pada malam hari khususnya.

Seharusnya perusahaan-perusahaan provider telfon selular memperbagus sistem jaringan mereka sebelum memutuskan untuk ikut di kancah perang tarif antara telfon selular. Mari kita lihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang dari perang ini.

*Image was taken from www.xl.co.id

Anyone else but you...  

Posted by doedoedoe

Beberapa waktu yang lalu, saya baru saja nonton film JUNO di DVD. Film yang bawa Ellen Page jadi salah satu nominator Best Actrees in Leading Role di ajang Oscar 2008 kemarin memang patut disaksikan. Acting Page yang sangat natural dan cerita yang ringan tapi dikemas dengan rapi memang menjadi daya tarik utama film ini.
Ellen Page and Micheal Cera

Ada satu lagi yang saya suka dari film ini, yaitu lagu soundtrack di bagian akhir film. Lagu ini dinyanyikan langsung oleh dua pemeran utama film ini, yaitu Ellen Page dan Michael Cera. Begini lah isi lagunya...

Anyone Else But You
You're a part time lover and a full time friend
The monkey on you're back is the latest trend

I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

Here is the church and here is the steeple
We sure are cute for two ugly people
I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

We both have shiny happy fits of rage
I want more fans, you want more stage
I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

You're always trying to keep it real
And I'm in love with how you feel
I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

I kiss you on the brain in the shadow of a train
I kiss you all starry eyed, my body's swinging from side to side
I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

The pebbles forgive me, the trees forgive me
So why can't, you forgive me?
I don't see what anyone can see, in anyone else
But you

Du du du du du du dudu
Du du du du du du dudu
Du du du du du du dudu du

I don't see what anyone can see, in anyone else
But you
Lagunya lucu polos tapi ngegambarin kekuatan cinta..(alah..alah..bahasa gw!!!)

*Lyric was taken from letssingit.com
*Image was taken from foxsearchlight.com

Soap Opera = Sinetron ??  

Posted by doedoedoe

Pada tau soap opera atau opera sabun kan? Mungkin ini adalah acara TV yang paling digemari oleh ibu-ibu ya mungkin selain acara reality-show-paling-panjang-yang-konsepnya-tidak-jelas Superstar yang ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta yang seprtinya sudah di ambang kebangkrutan.

Kita sering memakai istilah soap opera, tapi kenapa sih diberi namap soap opera? Saya iseng-iseng googling mencari sejarah tentang soap opera ini. Jadi ternyata soap opera bermulai dari sandiwara radio pada tahun 30-an. Dan pada saat itu hampir 90% dari sponsor acara tersebut adalah perusahaan sabun atau pembersih. Maka dari itu lah dinamakan soap opera.

Soap opera pertama saat itu adalah Guiding Light berupa sandiwara radio yang selanjutnya diangkat ke layar kaca. Mulai saat itu berkembanglah serial TV bergenre ini, bahkan hingga sekarang seperti Desperate Housewife, Brothers&Sisters, dan masih banyak lagi.

Para pemeran serial Guiding Light yang masi bertahan penayangannya sampai sekarang.

Salah satu adegan dalam Desperate Housewife, saat episode tentang Pesta Halloween di Wisteria lane.

Mungkin dikarenakan keuntungan yang sangat berlimpah dari serial TV bergenre seperti ini, akhirnya para sineas TV Indonesia pun mencoba untuk terjun ke dunia soap opera. Mungkin dulu kita pernah mengenal serial Jendela Rumah Kita, atau Losmen, atau Dokter Sartika itulah beberapa dari soap opera Indonesia pada masa itu.

Tapi kini entah mengalami kemajuan atau kemunduran -tapi yang pasti adalah perubahan-, soap opera di Indonesia mulai dikawinkan dengan telenovela dari dunia latin sehingga berevolusi menjadi satu genre baru yaitu sinetron. Nah, inilah dia yang hingga saat ini merajai pertelevisian Indonesia mengalahkan segala macam jenis acara TV.

Sinetron pun mengalami evolusi sendiri di dalamnya. Pertama sinetron bertema cinta standar gaya telenovela, lalu sinetron laga gaya Hongkong, atau sinetron religi islami gaya ... (saya tidak tahu yang ini bergaya mana), sampai sinetron anak-anak yang sepertinya mengeksploitasi anak kecil demi mimpi orang tuanya yang berharap punya anak seorang selebritis.

Tapi ada perbedaan besar antara soap opera luar dengan sinetron karya anak bangsa, yaitu masalah penggarapannya. Soap opera luar digarap dengan keseriusan tingkat tinggi, karena banyak nama yang benar-benar dipertaruhkan di dalamnya. Sehingga tidak jarang serial-serial TV tersebut yang mampu bertahan hingga berpuluh-puluh musim dan hebatnya tidak membuat bosan bahkan makin penasaran untuk disaksikan. Berbeda dengan sinetron yang penggarapannya pun tampak tergesa-gesa menggunakan metode kejar tayang dan apabila beruntung untuk di perpanjang musimnya, biasanya nasib serial TV ini malah memburuk.

Sangat tidak bijak memang apabila kita membandingkan serial TV luar dan serial TV dalam negeri. Tapi apa mau dikata, mungkin saya masi sangat kurang bijak sehingga sangat gatal bagi saya untuk membandingkannya. Mari kita mulai...

Sinetron di Indonesia sangat memperkaya produsen make-up, maksudnya banyak sekali produsen make-up yang sangat diuntungkan dengan adanya sinetron-sinetron ini. Lihat saja para pemerannya -terutama wanita- yang kadang pada scene bangun tidur saja sudah bermake-up tebal, bagaimana tidak menguntungkan prodeusen make up. Selain itu ada banyak faktor tidak masuk akal yang lain, misalnya saja pemeran pembantu atau gadis miskin tapi dengan rambut yang dihighlight indah, salah satu bentuk ketidak profesionalan artis dalam negeri.

Tapi sudah ada sih beberapa sinetron yang digarap dengan serius yang memperhatikan aspek-aspek ke-masuk akal-an, misalnya saja Arisan : The Series yang sayang berhenti produksinya. Tapi mungkin saja akan terbuka babak baru berikutnya dalam persinetronan Indonesia dan pada akhirnya dapat menyaingi opera sabun buatan negeri barat. Amien...! Sampai saat itu terjadi mungkin barulah sinetron Indonesia bisa disebut sebuah opera sabun.

*Guiding Light image was taken from cbs.com
*Desperate Housewife image was taken from abc.go.com

New Cheff  

Posted by doedoedoe

Huaaaaaa..Sudah balik lagi ke hari Senin ternyata. Weekend memang ga pernah terasa cukup buat saya. Badan saya selalu minta lebih atau lebih gaulnya nagih yang bisa-bisa berujung ke sakaw weekend. Weekend buat saya tidak selalu harus jalan-jalan ke suatu tempat keramaian, atau berekreasi, atau ajep-ajep dung cek (baca: dugem). Yang penting buat saya adalah bisa istirahat, bisa berubah ke males mode : on seharian, dan bisa bangun siaaaaang. Seperti yang saya lakukan weekend kemarin. Berdiam di rumah seharian, dimulai dengan bangun siang lalu nonton tv dan tidur siang. Nikmad!!

Tapi ada yang berbeda dengan weekend kemarin. Berawal dari ajakan salah satu teman saya untuk bermasak-masak ria untuk makan malam, jadilah petualangan weekend saya diisi dengan acara masak memasak. Sabtu siang kemarin, temen saya menyampaikan idenya untuk masak makan malam, maka saya pun mulai me-list menu yang akan saya masak. Berbekal les singkat cara memasak dari ibu saya lewat telfon, saya pun memutuskan untuk memilih 3 menu utama, yaitu bihun goreng, tempe mendoan, dan telur dadar cabe.

Hunting bahan-bahan adalah yang pertama saya lakukan dengan bantuan pembantu di rumah. Setelah semua bahan terkumpul, dimulailah petualangan memasak makan malamnya. Dengan bantuan 2 orang teman saya yang sama-sama kelaparan juga, akhirnya tiga menu utama tersebut selesai di masak dan berhasil dihidangkan. Cuma untuk telur dadar cabe agak sedikit asin (mungkin saya memang sudah kebelet kawin.. :D)

Entah saya kerasukan Martha Stewart atau mungkin salah satu alter ego saya sedang dominan saat itu, jiwa bapak rumah tangga saya muncul menyeruak ke permukaan. Maka pada hari Minggu saya tidak ikut ayah ke kota naik delman istimewa, saya juga tidak duduk di samping pa kusir, dan juga tidak ada suara tak tuk tak tuk sepatu kuda. Tapi pada hari Minggu kemarin saya kembali masak makan siang dengan memanfaatkan bahan yang ada di rumah. Ya, hasilnya tidak mengecewakan juga lah, lumayan.

Tidak hanya itu, saya pun dengan tumben-tumbennya mencuci peralatan makan dan memasaknya. Hebat!! Padalah pada saat itu saya yakin tidak sedang dalam pengaruh alkohol, saya yakin saya sedang sadar. Bahkan hal memasak dan mencuci perabot dapur pun saya ulangi kembali pada malam harinya. Saya benar-benar hebat!!

Apakah sifat rajin ini cuma mampir sesaat atau memang sudah memutuskan untuk menetap? Hmmmm.. Saya yakin dia cuma mampir saja. hihihihihihi..

La Vie En Rose  

Posted by doedoedoe

Salah satu jenis film yang paling saya sukai adalah film yang menceritakan tentang kehidupan tokoh-tokoh yang ada di kehidupan nyata, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan biopic. Film-film berjenis ini antara lain Ali, Ray, Raging Bull, A Beautifull Mind, The Aviator, dan masih banyak lagi.


Seperti tadi malam, saya baru menonton salah satu film biopic yang menurut saya sangat bagus, La Vie En Rose. Ini adalah film yang menceritakan kehidupan seorang penyanyi legendaris Perancis, Edith Piaf. Mungkin banyak yang tidak tahu tentang sosok Edith Piaf, karena terus terang saya juga baru tahu kalau ada penyanyi perancis yang bernama Edith Piaf.

The real Edith Piaf

Edith Piaf lahir dengan nama Édith Giovanna Gassion di sebuah kota imigran, Belleville, Paris pada tahun 1915. Ibunya rela meninggalkan Edith kecil demi mengejar cita-cita sebagai seorang penyanyi. Ayahnya pun melakukan hal sama, dengan menitipkan Edith kecil di sang nenek yang adalah seorang pengelola tempat prostitusi. Setelah tinggal beberapa waktu di tempat prostitusi tersebut, sang ayah kembali membawanya untuk ikut bekerja di sebuah sirkus (ayah Edith adalah seorang sircuss performer -ahli keseimbangan dan melenturkan tubuh-).


Suatu saat, ayahnya yang pemabuk memutuskan untuk meninggalkan sirkus dan memulai perjalannya sendiri bersama Edith sebagai seorang street performer. Tapi justru disinilah bakat Edith dalam bernyanyi muncul, justru penampilan Edith bernyanyi di jalan lah yang menarik perhatian orang banyak.

Dikarenakan kehidupan keras yang dilaluinya semasa kecil, Edith berkembang menjadi remaja yang kasar dan brutal yang sangat dekat dengan kehidupan malam dan alkohol. Hidupnya mulai berubah sejak dia bertemu dengan Louis Leplée saat Edith sedang bernyanyi di jalanan. Leplee mengenalkan Edith pada stage performance pertamanya, bahkan suara Edith yang serak-serak khas memberikan ide bagi Leplee untuk memberikan julukan Edith sebagai La Môme Piaf , Si Gagak Kecil (piaf dalam bahasa Prancis slang berarti gagak).

Karir Edith sebagai penyanyi terus menanjak, tapi masalah yang datang pun kian bertubi-tubi. Salah satunya adalah terbunuhnya Leplee yang justru menyeret Edith sebagai salah satu tersangka utama, sehingga menghancurkan karirnya.

Beruntung Edith bertemu dengan Raymond Asso, yang pada akhirnya membawa Edith ke level yang lebih tinggi. Dari yang asalnya hanya seorang penyanyi di cafe, kini Edith bertransformasi menjadi penyanyi profesional. Namanya pun berubah menjadi Edith Piaf seorang penyanyi wanita mungil yang mampu menaklukan Prancis dengan suaranya.

Sikap aroganisme Edith ikut meningkat seiring dengan meningkatnya ketenaran Edith, membuatnya semakin menjadi true diva. Karir Edith mulai merambah Amerika, dia pun bertemu pria yang akhirnya menjadi kekasihnya Marcell, seorang petinju berkebangsaan Prancis. Sayang kisah mereka sangat singkat, Marcell meninggal akibat kecelakaan pesawat saat akan menemui Edith.

Kepergian Marcell, membuat hidup Edith hancur seketika. Hal ini membawanya ke kecanduan morfin. Karirnya semakin merosot hingga akhirnya Edith didiagnosa mengidap kanker sampai ke akhir hayatnya.

Yang membuat film ini menarik adalah akting gemilang dari Marion Cotillard yang seperti benar-benar bertransformasi menjadi seorang Edith Piaf. Dia dengan suksesnya berhasil menghidupkan kembali karakter Edith. Tidak sia-sia, sebab dia digancar dengan 3 Award sekaligus, Golden Globe, BAFTA, dan Academy Awards.

Marion Cotillar as Edith Piaf

Saya jadi berfikir, kapan ya Indonesia akan mengangkat kembali film biopic. Memang untuk membuat satu film biopic dibutuhkan riset yang tidak sebentar. Selain itu aktor ataupun aktris yang memerankannya pun harus benar-benar all out. Sedangkan di Indonesia untuk mendapatkan aktris atau aktor yang memang all out sampai rela untuk dirombak total misalnya (secara fisik) untuk mendekati tampilan fisik sang tokoh yang difilmkan saya rasa masih sangat susah.


But we'll see mungkin nanti akan ada pengikut film Tjoet Nyak Dien yang merupakan film biopic Indonesia yang juga sukses di dunia internasional.

The Vacation Chronicles : Part 3, Back To The Business  

Posted by doedoedoe

Menyebalkan!
Itulah yang terngiang-ngiang di benak saya saat waktu liburan di Bandung hampir berakhir. Rasa kangen saya terhadap keluarga, teman-teman, dan suasana kota Bandung rasanya belum terpuaskan. Inginnya sih meng-extend cuti saya untuk mungkin seminggu ke depan, tapi tentu saja itu tidak mungkin dengan kondisi kerjaan di kantor sekarang ini. Yang ada mungkin surat pemecatan atau mungkin tali gantungan yang akan diberikan oleh atasan saya.


Ya, apa mau dikata. Liburan saya selama 6 hari di Bandung pun harus berakhir. Walaupun berat, tapi ya itulah resikonya jadi pekerja. Akhirnya hari itu datang juga -Rabu, 26 Maret 2007- hari yang sangat tidak saya tunggu-tunggu. Rencananya waktu itu saya naik pesawat ke Tanjung Karang pukul 12.30 WIB, karena waktu check-in bandara adalah 1 jam sebelum keberangkatan, jadi saya harus tiba sekitar jam 11 siang.

Saya memutuskan untuk naik travel langsung menuju bandara. Kebijakan dari perusahaan travel yang saya naiki waktu itu adalah setiap penumpang wajib naik travel pada jadwal 4 jam sebelum batas waktu check-in. Walhasil dengan sedikit mendumel, saya pun harus sudah sampai di tempat travel sebelum jam 7 pagi. Hebat!!

Ternyata eh ternyata, jalanan ibukota Jakarta hari itu maceeeetttt. Travel yang saya
tumpangi harus dengan sabar terjebak dalam kemacetan di dua titik. Yaitu saat keluar dari pintu tol Pondok Gede Timur dan saat di tol Jembatan Tiga. Damn!! Berati dari mulai awal liburan, saat liburan, sampai akhir liburan yang saya dapati adalah macet. Benar-benar bonus liburan yang menyenangkan. Setelah berjuang melawan kemacetan yang nista, Bandara Soekarno-Hatta pun menyambut. Ditemani se-cup Latte hangat StarBuck saya pun menunggu boarding. Tanjung Karang here I come...

Sekitar pukul 13.00 WIB, udara panas Tanjung Karang menampar muka saya. Saya langsung lesu saat berfikir bahwa saya harus meneruskan perjalanan sekitar 2 jam lagi menggunakan bus untuk sampai di kota saya bekerja. Ternyata kesialan saya belum lagi berakhir. Saya harus menunggu bus yang akan membawa saya ke Kotabumi di tengah matahari terik tanpa ada pohon untuk berlindung selama kurang lebih 30 menit. Bakar saja sekalian bakaaarrrr!!!

15.30 WIB saya sampai di Kotabumi atau yang biasa saya juluki sebagai Kota Indomaret dikarenakan sangat banyaknya Indomaret di kota sekecil ini. *eng ing eng* berarti sudah saatnya kembali ke rutinitas yang membosankan di kota ini. Selamat yaaa!!!


Liburan sudah benar-benar berakhir...

The Vacation Chronicles : Part 2, The Wedding, The Family and The Photo Shoot  

Posted by doedoedoe

Setelah melewati masa yang menjemukan dan cukup memuakkan dalam perjalanan pulang dari Lampung ke Bandung, akhirnya sampai juga saya di Bandung pada tanggal 20 Maret malam. Lelah, cape, kesel, sebel, bete bercampur jadi satu, tapi itu semua terasa hilang saat sampai di rumah dan bertemu keluarga..hmmmmm.. Secangkir teh manis hangat menyambut saya malam itu, ditambah dengan 1 porsi sate ayam lengkap dengan lontongnya. Percakapan di meja makan malam itu mengalir begitu saja sampai pada akhirnya saya menyerah karena pada rasa kantuk.

Bandung Macet..Itulah yang saya dapatkan keesokan harinya ketika keluar dari rumah. Panas yang kini juga menjadi bagian dari Bandung di siang hari kian menambah keruwetan di jalan. Hal pertama yang saya cari adalah DVD, berhubung sangat sulitnya mencari DVD di kota tempat saya tinggali untuk mengais rejeki sekarang ini.
Sabtu tanggal 22 Maret kemarin, jadwal saya di Bandung adalah menghadiri pernikahan salah seorang sobat saya, Emi dan lelaki idamannya Bang Firman. Pesta pernikahan yang diadakan di rumah keluarga sahabat saya itu hanya dihadiri oleh kerabat dekat saja. Yang paling saya senangi kalau mendatangi pesta pernikahan teman adalah kemungkinan untuk reuni dadakan. Dan memang itulah yang terjadi, teman-teman yang sudah lama tidak bertemu kembali berkumpul. Tidak ayal lagi, cerita demi cerita bergulir dari mulut masing-masing dibumbui oleh cekikikan sampai tawa menggelegar yang kadang menarik perhatian orang lain dengan tampang ini-orang-orang-cekikikan-ganggu-banget-sih.

Grup penggembira pernikahan, silahkan sewa kami untuk memeriahkan pernikahan anda

Keributan demi keributan pun kami ciptakan di acara pernikahan teman saya itu. Puncaknya adalah ketika salah satu teman saya yang saat itu notabene sudah menjadi ibu beranak satu, naik ke panggung dengan paksaan untuk bernyanyi. Karena kesukaan musik yang berbeda antara teman saya itu dan musik pengiring maka tidak ada lagu yang teman saya itu bisa nyanyikan yang ada di dalam primbon lagu sang musik pengiring, kecuali satu lagu, I'm Sorry Goodbye-nya KD. Maka dengan sangat terpaksa di tambah dengan paksaan yang terus menerus mendera dari kami, bernyanyi lagu KD itulah dia walaupun lagunya sangat tidak cocok dibawakan di acara pernikahan. ck..ck..ck..Dan menyanyinya pun memang berantakan..hahahha..

Agenda berikutnya adalah pertemuan keluarga yang diadakan di rumah saya. Pertemuan keluarga yang diadakan waktu saya di Bandung ini sudah seperti hari Lebaran yang dimajukan. Semuanya ngumpul, tumplek jadi satu. Bener-bener ngobatin rasa kesal saya karena banyak sekali acara keluarga yang terpaksa tidak bisa saya hadari sejak saya dipindahkan bekerja ke kota kecil itu. hiks..hiks..
GOD I LOVE THIS FAMILY!!!

Next is the photo shoot..
Location : Ir. H. Djuanda Park - Goa Jepang
Time : Monday, March 24 2008
Menyenangkan emang menyalurkan hobi dan bakat narsis kita, apalagi kalau gratisan..(hahahhahhah)..Setelah perencanaan cukup lama antara saya dan si fotografer, maka terjadilah adegan sok-model-ga-jelas pada hari nista itu. Berbekal kostum dan properti seadanya, kami berdua nekat berfoto ria. Hasilnya belum bisa saya tampilkan di sini (maklum karena gratis jadinya proses editing memakan waktu yang lama, hohohoho) tapi pasti akan saya posting begitu sudah siap semuanya. Ya hitung-hitung kembali memuaskan nafsu narsis saya.

Next part, Back to The Business...


The Vacation Chronicles : Part 1, The Arrival  

Posted by doedoedoe

Mendapatkan waktu cuti di tengah rutinitas yang padat memang benar-benar seperti angin segar yang berhembus di tengah udara yang panas dan sesak. Dan itulah yang terjadi pada saya ketika tanggal 20 Maret kemarin. Setelah 2 bulan berpisah dengan keluarga dan kota tercinta, akhirnya saya mendapatkan kesempatan yang tepat untuk bertemu keluarga saya.


Saya memang sudah men-set tanggal cuti bertepatan dengan long weekend yang jatuh di akhir bulan Maret ini, maka saya pun memutuskan untuk mengambil cuti di tanggal 22 (yup, Sabtu memang juga hari kerja untuk saya), 24, dan 25 Maret. Akhirnya tanggal 20 Maret -tanggal keberangkatan- datang juga, dengan berbekal tiket pesawat di tangan, saya pun menuju bandara Radin Inten II Tanjung Karang.

Kepanikan sempat melanda dikarenakan bus yang saya tumpangi menuju bandar berjalan tidak terlalu cepat, sehingga waktu saya semakin sempit untuk check-in di bandara. Tidak lama menunggu di bandara, pesawat yang saya tumpangi pun take-off menuju bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Penerbangan dari Tanjung Karang menuju Jakarta memakan waktu sekitar 30 menit. Sekitar jam 2 siang, saya tiba di Jakarta dan langsung disambut oleh udara panas khas ibukota. Hal pertama yang saya lakukan sesampainya di Jakarta adalah memesan travel untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Dan travel yang tersedia berangkat jam 16.30, itu berarti saya harus menunggu sekitar 2,5 jam. Hebat!! Untung saat itu ada teman saya yang bertugas di salah satu maskapai penerbangan, jadi waktu menunggu saya tidak terlalu garing.

Ternyata kejadian tidak menyenangkan tidak berhenti sampai di situ. Dikarenakan long weekend yang cukup panjang pada saat itu membuat jalur Jakarta-Bandung melalui tol Cipularang yang sialnya saya lewati sore itu dipenuhi oleh sangat banyak mobil sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup membuat kaki saya kaku karena terus terlipat di dalam travel.

Perjalanan yang biasanya hanya menempuh waktu sekitar 2 jam, malam itu molor sampai 5 jam. Benar-benar pengorbanan yang sangat hebat untuk liburan selama kurang lebih 6 hari. Itu belum ditambah pengorbanan saya menahan buang air kecil selama kurang lebih 3 jam di dalam travel. Makin Hebaddd!!!

Home Coming  

Posted by doedoedoe

Yipiieeeee...
Besok adalah hari pertama long weekend kedua di bulan Maret ini. Setelah saya tidak bisa menikmati long weekend pertama dan terpaksa harus membusuk di Kotabumi. Akhirnya setelah menunggu selama lebih dari 2 bulan, saya pun bisa kembali pulang kampung ke kota Bandung tercinta.

Senang? So pasteeeee..Apalagi banyak yang sudah saya rencanakan untuk menghabiskan waktu di Bandung selama kurang lebih 6 hari. Mulai dari rencana untuk mengobati kangen pada keluarga sampai rencana untuk mengobati rasa kangen pada makanan-makanan khas Bandung. Memikirkan hal itu saja sudah membuat air liur saya banjir.

Saya sudah teramat sangat kangen dengan masakan ibu saya mulai dari brokoli cah daging sapi sampai udang saus mentega yang pastinya sangat yummy. Belum lagi makanan-makanan di sekitaran kota Bandung yang seperti tidak ada matinya. Saya sudah bisa membayangkan nikmatnya cappucino jahe ala Cafe Tungku di Setiabudhi, atau Force of Nature (avocado coffee) ala Rumah Kopi, ato Little Sinner (chocolate blend with rum) ala CONGO Cafe dan tidak lupa Ice White Chocolate ala Potluck Cafe. Saya juga punya list makanan yang cukup panjang mulai dari surabi pisang coklat keju ala Surabi Imoet, lalu lasagna ala Warung Laos, ada juga sate kambing bakar polos ala Sate Pak Gino, baso maleng ala Baso Mandeep, ayam betutu ala Siera Cafe dan masih banyak lagi. hahhhahhaha..

Saya juga tidak sabar untuk sesi foto-foto di sekitar kota Bandung, santai nanti pasti akan saya posting hasil jepretan-jepretannya. Yang jelas kesimpulannya adalah saya sudah sangat tidak sabar. hahahha..

Well, sampai berjumpa di Bandung...

Pijat di THE PIJIT  

Posted by doedoedoe

Setelah sekian lama memimpikan untuk pijat, akhirnya kejadian juga pada hari Minggu kemarin. Saya memang sudah mendapatkan pijatan untuk badan saya yang saya rasa mulai cepat lelah ini. Emang berasa tua banget, tapi ya itulah. Kurang olahraga ditambah duduk terus seharian di depan komputer merupakan ramuan yang sangat tepat untuk meringkihkan badan anda dengan cepat.

Berawal hari Sabtu kemarin, saya dan teman-teman kantor memutuskan untuk menghabiskan weekend di Tanjung Karang. Saat dalam perjalanan menuju Karang, kami memutuskan untuk menikmati pijat di sebuah tempat pijat bernama The Pijit. Benar-benar nama yang sangat menggambarkan apa yang ditawarkan di dalamnya. Santai, sebelum anda semua berfikir macam-macam, saya tekankan bahwa tempat pijit ini adalah tempat pijit profesional, bukan pijat++ dan sebangsanya.

Saat tiba di The Pijit sekitar pukul 17.30 (tidak ada pernedaan waktu antara Jakarta dan Tanjung Karang -jadi inget kata-kata sang pramugari-), ternyata eh ternyata tukang pijetnya uda pada pulang padahal yang tertera di depan pintunya adalah "PIJAT DAN REFLEKSI 08.00 - 21.00". Pas diconfirm ke resepsionosnya, dengan santai dia bilang "tukang pijetnya uda pada kecapean mas, dari tadi pagi banyak tamu" benar-benar pro..hahhahaha..

Karena penasaran mengalakan rasa kesal, akhirnya besoknya Minggu, 9 Maret 2008 (Met ultah Terry) saya dan teman2 kembali ke tempat pijit itu. Akhirnya waktu itu berhasil. Giliran saya dipijat...

Pertama yang mendapat giliran dipijat adalah kaki saya, pijat ini dinamakan pijat refleksi atau saya bilang lebih tepatnya pijat siksa. Soalnya sakiiittt. Beberapa kali saya meringis kesakitan saat titik-titik di kaki saya ditekan. Giliran berikutnya adalah tangan saya. Nah yang ini nikmat. Berikutnya punggung, kalau pas dipjit tangannya itu nikmat, nah pas punggung itu nikmaaaadddd...Beberapa kali saya melenguh seperti sapi saat tangan terampil sang pemijat memijat punggung saya. Kepala dan pundak adalah yang mendaat giliran terakhir.

Tidak terasa waktu sekitar 90 menit terlewati, pijat pun selesai. Selesai pijat, saya disuguhi wedang jahe mengepul yang nikmat. Dan saya hanya harus mengeluarkan uang 40 ribu rupiah saja untuk 90 menit yang menyenangkan. Bayangkan cuma 40 ribu rupiah untuk sebuat pengalaman yang menyenagkan, benar-benar tidak rugi. Kalau di Jakarta berapa ya yang harus saya keluarkan untuk pijat di tempat yang bersih, nyaman, dan nikmat tentunya?

Ternyata Lampung boleh juga...hahahhahahhahahhaa...

Film Indonesia Di Ajang International  

Posted by doedoedoe

Sebuah kabar mencengangkan datang dari industri perfilman Indonesia, for the first time karya sineas perfilman Indonesia dihargai dengan ganjaran Academia Award. Bahkan tidak tanggung-tanggung, film tersebut menjadi bintang di ajang tertinggi perfilman dunia tersebut dengan menyabet hampir seluruh katagori yang ada. What an amazing night and full of magic, begitulah komentar yang diberikan oleh Old York Times. Memang malam yang teramat sangat istimewa dan penuh dengan keajaiban.

Film yang akhirnya memenangkan Best Picture pada ajang Academia Award yang diadakan kemarin malam adalah Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati. Film Indonesia ini akhirnya bisa mengalahkan 4 pesainnya yaitu No Country For Granny, Jono, American Beast dan film musikal yang dibintangi oleh Nicole Kidnapp dan Ewan Mcgrobag, Maling Rok. Saat di wawancara, sang produser B. Sutrisno mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menyangka film yang diproduserinya akan menyabet Academia Award, "Saya benar-benar terkejut saat film saya diumumkan menjadi pemenang, benar-benar tidak menyangka semua terjadi dan tidak menduga kau sambut jemari, ehhmm..maaf itu lagu mbak Uthe, saking saya senang sampai tidak bisa berkonsentrasi sekarang." jelas Satrio.

Malam tadi benar-benar malam yang sangat menggembirakan bagi bangsa Indonesia, nama Indonesia benar-benar terangkat ke puncak. Salah satu hal yang sangat menggembirakan yaitu penghargaan Best Actrees in Leading Role yang berhasil disabet oleh Erina GD atas aktingnya yang sangat memukau di film Pengantin Raja Ular. Erina yang hadir dengan balutan gaun berwarna kuning partai karya designer terkenal Madam Iyan Guna Guna -tidak lupa lengkap dengan wig Scarlet gaya penyiar berita yang sempat dipopulerkan oleh Yuyun Sulowati- sampai menangis di atas panggung saat menerima penghargaan, "..I want to dedicate this award to Ema and Bapa in Indonesia, I'm honor to be the first Indonesian Actrees who win this award, this is for you Indonesia.." ucap Erina.

Selain Best Actrees in Leading Role, Best Actor in Leading Role pun jatuh ke seorang aktor Indonesia yang sedang sangat digandrungi yaitu Choky Andriono di film Pengantin Lembah Hantu. Choky yang datang sendiri dengan balutan tuxedo karya Dorce and Banana mengaku tidak kalah terkejutnya dengan pemenang yang lain, "..I'm so shocked, I can't believe this is happening to me, this award goes to my special someone back in Indonesia, he always support me in avery desicion that I made, love you babe.." ucap Choky di atas panggung. (what? Choky said he? A male loves a male????)

Lilis Suganda dan Temmy Rahardi pun memambah kebahagian dengan menyabet penghargaan sebagai Best Actrees dan Actor in Supporting Role. Selain itu Dwiki Dharmawan pun berhasil menenteng Academia Award untuk Best Original Score untuk film Pengantin Lembah Hantu.

Bukan Academia Award kalau tanpa kejutan-kejutan di dalamnya. Sulis yang pada malam itu berhasil menyabet Best Original Song untuk lagu yang sangat fenomenal Rahasia Ilahi tidak dapat hadir untuk menghibur para tamu dengan suara emasnya, maka yang didaulat untuk menyanyikan lagu tersebut live di panggung Academia Award adalah Academia Award Winner, Jennifer Hedon.

Berikut daftar award yang berhasil diraih oleh para sineas Indonesia di ajang Academia Award 2008 :
1. Best Picture - Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati
2. Best Actor in Leading Role - Choky Andriono (Pengantin Lembah Hantu)
3. Best Actrees in Leading Role - Erina GD (Pengantin Raja Ular)
4. Best Actor in Supporting Role - Temmy Ranardi (Tanpa Cintamu)
5. Best Actress in Supporting Role - Lilis Suganda (Tanpa Cintamu)
6. Best Original Song - Rahasia Illahi by Sulis
7. Best Original Score - Pengantin Lembah Hantu by Dwiki Dharmawan
8. Acheivement in Sound Editing - Tabir Kehidupan series 37
9. Acheivement in Make-up - Permaisuri dan Pangeran Ikan
10. Acheivement in Visual Effect - Pengantin Lembah Hantu
11. Best Addapted Screenplay - Legenda Timun Mas
12. Acheivement in Costume Design - Pengantin Lembah Hantu

12 awards dalam satu malam adalah rekor baru dalam Academia Award, setelah rekor terahir diraih oleh Lord of The Pig dengan menyabel 10 piala dalam 1 malam. Indonesia patut berbangga hati, kini dapat diyakini bahwa Indonesia akan selalu menjadi pusat perhatian perfilman dunia. Bahkan semua tamu yang hadir benar-benar mengacungkan jempol pada para sineas perfilman Indonesia. Seperti Daniel Night Luwes yang bersaing dengan Choky pada nominasi Best Actor in Leading Role mengatakan bahwa dia ingin sekali mendapat kesempatan bekerja sama dengan para sineas film Indonesia.

We'll see then, can Indonesia survive in a brutal world of film industry?

(All is just a joke my friends..Keep laughing..)

Si Komo = ???  

Posted by doedoedoe

Siapa yang tidak tau Si Komo? Icon acara TV anak-anak yang sangat terkenal di warsa 90-an. Acara boneka yang mengetengahkan pendidikan moral kepada anak-anak pada saat itu adalah hasil karya cipta seorang ahli psikologi anak Kak Seto. Siapa juga yang tidak kenal sama Kak Seto, apalagi setelah dia sangat naik daun kecipratan beken akibat perceraian selebritis Indonesia yang kadang menyeret anak seperti sebuah kuantiti yang diperebutkan. Ups, dsini saya tidak akan membahas sepak terjang Kak Seto (yang adiknya pernah menjadi tersangka penipuan mobil kalo ga salah), tapi Si Komo lah yang akan saya bahas.

Terus terang saya dulu juga pernah beberapa kali nonton acara Si Komo di satu-satunya tv swasta yang mengedepankan nama pendidikan pada saat itu (sayang sekarang yang dikedepankan adalah dang dut..hohohoho). Si Komo memang menjadi icon pada zamannya, apalagi setelah mem-booming-nya lagu yang saya lupa judulnya tapi liriknya kira-kira "macet lagi..macet lagi..gara-gara Si Komo lewat" well, siapa juga sih yang tidak tahu sama lagu itu. Saking terkenalnya lagu itu, sampai-sampai Si Komo dijadikan icon pada setiap anekdot soal macet (malang benar nasibnya..)

Di tv show Si Komo, ada beberapa teman-teman Komo yang sangat setia nampil bareng Komo di TV. Ada Dompu, Belu, Piko, juga Ulil si tokoh antagonis. Setiap tokoh dalam acara TV ini, namanya berupa akronim. Jadi setiap nama memiliki singkatan, misalnya Dompu = Domba Putih, Belu = Bebek Lucu, dan Ulil = Ulat Jahil. Yang masih membingungkan saya sampai sekarang adalah, singkatan dari apakan Komo sang pemeran utama dan Piko sanga sapi yang biasa berjualan susu.

Well, sampai sekarang itu masi merupakan misteri tersendiri buat saya. Sempat terpikir oleh saya tentang singkatan nama Piko dan Komo. Piko = Sapi Kop**k dan Komo = Komodo Mon**ng. Maap harus disensor takut ada pihak-pihak yang nantinya menuntut..Hohohohoho..

So menurut nada bagaimana?
Singkatan dari apakah Komo dan Piko???