Hachiko  

Posted by doedoedoe

Baru saja tadi saya selesai menonton sebuah film yang berhasil membuat saya menangis berjudul Hachiko : A Dog's Story. Film karya sutradara Lasse Hallström ini diramaikan oleh Richard Gere, Joan Allen, dan Jason Alexander dalam jajaran pemerannya. Film ini menceritakan tentang kesetiaan seekor anjing bernama Hachiko dan pemiliknya, Parker Wilson seorang profesor di sebuah universitas.

Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata di Jepang pada tahun 1930-an. Hachiko adalah seekor anjing jenis Akita yang lahir pada tahun 1923 di kota Odate. Pada tahun 1924, Hachiko dibawa ke Tokyo oleh pemiliknya, Hidesaburo Ueno. Setiap harinya Hachiko akan menunggu tuannya di pintu gerbang statsiun kereta Shibuya, lalu mereka berjalan pulang bersama. Suatu saat Ueno terkena serangan stroke di Universitas Tokyo tempatnya mengajar dan meninggal. Hachiko yang tidak tahu akan hal itu tetap setia menunggu tuannya di pintu gerbang keluar statsiun Shibuya.

Hachico diberikan kepada orang lain untuk dijaga dan dirawat sepeninggalan Ueno, tapi dia terus saja kabur dan muncul di tempat tinggal Ueno semasa hidup. Pada akhirnya, Hachiko sadar bahwa tuannya tidak lagi tinggal di rumah tersebut. Maka dia pergi ke statsiun kereta dimana dia selalu menemani dan menunggu tuannya. Dan setiap hari dia tidak pernah melihat Ueno muncul diantara para penumpang kereta.

Kemunculan tetap Hachiko di statsiun kereta tersebut menarik perhatian para pengunjung statsiun. Banyak dari mereka yang sering melihat Hachiko datang bersama Ueno sebelumnya. Dan banyak juga dari mereka yang membawakan makanan untuk bekal Hachiko selama masa penantiannya.

Ternyata hal ini menarik perhatian seorang mantan mahasiswa Ueno yang mana adalah seorang pemerhati anjing jenis Akita. Mantan mahasiswa Ueno tersebut sangat tertarik dengan kisah kesetian Hachiko dan mulai menulis beberapa artikel mengenainya. Pada tahun 1932, artikel mengenai kesetian Hachiko terbit di sebuah surat kabar terbesar di Tokyo, membuat anjing ini menjadi perhatian nasional. Kesetiaannya banyak menginspirasi orang-orang di seluruh penjuru negeri.

Akhirnya Hachiko mati di sebuah jalan di Shibuya pada tahun 1935 setelah 9 tahun kesetiannya menunggu tuannya. Dan kini sebuah patung dari perunggu berdiri di depan salah satu gerbang statsiun kereta Shibuya untuk mengenang kesetiaan anjing ini.

Kisah tentang anjing yang paling setia di dunia ini sungguh dapat menginspirasi banyak orang. Membuat sebuah bahan perenungan bagi kita semua. Bagaimana tidak? Seekor anjing yang notabene hanya memiliki naluri memiliki kesetiaan yang terbukti tidak luntur bahkan oleh waktu. Kesetiaan adalah suatu bentuk tanggung jawab yang harus kita pikul setiap harinya. Saya yakin suatu saat kita akan merasa bahwa kesetiaan itu akan sangat membebani kita. Tapi itulah makna dari sebuah kesetiaan. Semakin berat rintangan yang kita hadapi dalam menjaga sebuah kesetiaan, maka saya yakin akan makin terasa bahagia nantinya saat kita telah berhasil menjaga keseiaan kita setelah rintangan-rintangan tersebut dilewati.

Makeover  

Posted by doedoedoe

Malam ini saya bertemu dengan teman saya untuk ngopi bareng. Pilihan tempat kami jatuh ke sebuah cafe di daerah Haji Wasid bernama Potluck. Sebenernya cafe ini sudah menjadi tempat langganan saya dan teman-teman untuk nongkrong. Selain makanan dan minuman yang nikmat, tempat pun mendukung untuk berlama-lama ngobrol ngalur ngidul di sana.

Maksud saya dan teman saya datang ke Potluck malam ini selain untuk ngopi-ngopi, juga sekalian untuk melihat wajah baru cafe itu setelah renovasi interior beberapa waktu lalu. Dan ketika saya masuk, saya langsung disuguhkan permainan warna yang menarik di dalamnya. Perpaduan warna antar putih, coklat tua dan hijau langsung menarik perhatian saya. Dudukan kursi berwarna hijau muda yang sangat cerah memberikan aksen nyaman yang sangat terasa.

Tidak hanya itu, begitu saya masuk lebih dalam saya diberikan pemandangan lain yang lebih mengesankan. Ada beberapa ruangan yang benar-benar dirombak untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Pokoknya saya benar-benar menyarankan kamu semua mencoba wajah baru Potluck.

Ketika saya duduk dan menikmati ruangan baru di cafe tersebut saya sadar kalau makeover dapat menciptakan suatu atmosfer yang berbeda. Tentu saja akan ada dua kemungkinan perubahan yang terasa, akan lebih baik atau justru lebih buruk. Dan makeover ruangan di cafe favorit saya di Bandung tadi pastinya membuatnya lebih baik.

Saya sangat sering melihat acara-acara di televisi yang mengusung tema makeover, baik itu ruangan, penampilan atau bahkan merubah jalan hidup seseorang. Dan saya sangat tertarik dengan acara-acara seperti itu. Memang ada beberapa yang menurut saya terlalu berlebihan, seperti misalnya sebuah reality show yang mengusung perubahan total dalam fisik seseorang dengan cara operasi plastik dan lain-lain. Tapi ada juga yang justru sebaliknya, mengubah sesuatu dengan sangat sederhana tapi justru memberikan efek perubahan yang dramatis, contohnya makeover gaya berbusana seseorang.

Kapan anda terakhir kali melakukan makeover untuk diri anda sendiri? Kalau saya diberikan pertanyaan itu, saya bingung sendiri menjawabnya. Saya adalah orang yang cenderung merasa nyaman dengan sesuatu sehingga saya akan sedikit malas untuk merubah sesuatu yang sudah saya anggap nyaman. Selain itu saya cenderung takut akan resiko ketidakberhasilan jika saya melakukan suatu perubahan. Yah, saya memang adalah seorang penakut.

Tapi kini setelah saya tinjau kembali, perubahan itu penting. Yang pasti itu akan membuat hidup kita semakin berwarna, tidak monoton. Tidak perlu radikal, karena saya kini yakin bahwa sedikit perubahan saja pasti akan membawa kesegaran baru. Menarik. Mari mulai kita coba untuk makeover diri kita untuk sesuatu yang baru dan pastinya lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan.

The Oscars  

Posted by doedoedoe

82nd Academy Award baru saja selesai dilaksanakan beberapa hari lalu. Para pemenang dari ajang film paling bergengsi di dunia ini sudah selesai diumumkan. Wajah-wajah baru kini ikut menghiasi daftar pemenang patung emas ini. Diantaranya adalah beberapa pelaku peran yang sudah sangat dikenal, atau mungkin adalah favorit anda.

Yang cukup mengejutkannya adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah, The Academy of Motion Picture Arts and Science sebagai panitia penyelenggara memasukan 10 film sekaligus dalam daftar nominasi penerima penghargaan Best Picture.

Yang tidak kalah mengejutkan pada Oscar tahun ini adalah penghargaan Sutradara Terbaik yang untuk pertama kalinya diraih oleh seorang wanita, Kathryn Bigelow untuk film The Hurt Locker yang notabene adalah mantan isteri dari James Cameron (Avatar) yang ikut bersaing dalam nominasi yang sama dengan Bigelow.

Pertama kali menonton The Hurt Locker, saya sangat takjub dengan film itu dan takjub dengan kepiawaian seorang Bigelow dalam menyutradarainya. Bagaimana tidak, seorang wanita menyutradarai sebuah film yang mengangkat tema perang. Tapi yang menjadikannya istimewa adalah kepiawainnya dalam menyelipkan unsur 'manusia' dalam film tersebut. Tidak berlebihan, tapi cukup sehingga sangat film tersebut sangat berhasil memperlihatkan adegan keras dan sensitif secara bersamaan. Dan film ini sukses memboyong Oscar sebagai Film Terbaik.

Dan inilah list lengkap pemenang 82nd Academy Award :
ACTOR IN A LEADING ROLE

Jeff Bridges - Crazy Heart
George Clooney - Up in The Air
Colin Firth - A Single Man
Morgan Freeman - Invictus
Jeremy Renner - The Hurt Locker

ACTOR IN A SUPPORTING ROLE
Matt Damon - Invictus
Woody Harrelson - The Messenger
Christopher Plummer - The Last Station
Stanley Tucci - The Lovely Bones
Christoph Waltz - Inglourious Basterds


ACTRESS IN A LEADING ROLE
Sandra Bullock - The Blind Side

Helen Mirren - The Last Station
Carey Mulligan - An Education
Gabourey Sidibe - Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire

Meryl Streep - Julie & Julia

ACTRESS IN A SUPPORTING ROLE
Penélope Cruz - Nine
Vera Farmiga - Up in the Air
Maggie Gyllenhaal - Crazy Heart
Anna Kendrick - Up in the Air
Mo’Nique - Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire


ANIMATED FEATURE FILM
Coraline

Fantastic Mr. Fox
The Princess and the Frog
The Secret of Kells
Up

ART DIRECTION
Avatar - Art Direction: Rick Carter and Robert Stromberg; Set Decoration: Kim Sinclair
The Imaginarium of Doctor Parnassus - Art Direction: Dave Warren and Anastasia Masaro; Set Decoration: Caroline Smith
Nine - Art Direction: John Myhre; Set Decoration: Gordon Sim
Sherlock Holmes - Art Direction: Sarah Greenwood; Set Decoration: Katie Spencer
The Young Victoria - Art Direction: Patrice Vermette; Set Decoration: Maggie Gray

CINEMATOGRAPHY
Avatar - Mauro Fiore

Harry Potter and the Half-Blood Prince - Bruno Delbonnel
The Hurt Locker - Barry Ackroyd
Inglourious Basterds - Robert Richardson
The White Ribbon - Christian Berger

COSTUME DESIGN
Bright Star - Janet Patterson
Coco before Chanel - Catherine Leterrier
The Imaginarium of Doctor Parnassus - Monique Prudhomme
Nine - Colleen Atwood
The Young Victoria - Sandy Powell

DIRECTING
Avatar - James Cameron
The Hurt Locker - Kathryn Bigelow

Inglourious Basterds - Quentin Tarantino
Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire - Lee Daniels
Up in the Air - Jason Reitman

DOCUMENTARY (FEATURE)
Burma VJ

The Cove
Food, Inc.
The Most Dangerous Man in America: Daniel Ellsberg and the Pentagon Papers
Which Way Home

DOCUMENTARY (SHORT SUBJECT)
China’s Unnatural Disaster: The Tears of Sichuan Province

The Last Campaign of Governor Booth Gardner
The Last Truck: Closing of a GM Plant
Music by Prudence
Rabbit à la Berlin

FILM EDITING
Avatar - Stephen Rivkin, John Refoua and James Cameron

District 9 - Julian Clarke
The Hurt Locker - Bob Murawski and Chris Innis
Inglourious Basterds - Sally Menke
Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire - Joe Klotz

FOREIGN LANGUAGE FILM
Ajami - Israel

The Milk of Sorrow (La Teta Asustada) - Peru
A Prophet (Un Prophète) - France
The Secret in Their Eyes (El Secreto de Sus Ojos) - Argentina
The White Ribbon (Das Weisse Band) - Germany

MAKEUP
Il Divo - Aldo Signoretti and Vittorio Sodano

Star Trek - Barney Burman, Mindy Hall and Joel Harlow
The Young Victoria - Jon Henry Gordon and Jenny Shircore

MUSIC (ORIGINAL SCORE)
Avatar - James Horner

Fantastic Mr. Fox - Alexandre Desplat
The Hurt Locker - Marco Beltrami and Buck Sanders
Sherlock Holmes - Hans Zimmer
Up - Michael Giacchino

MUSIC (ORIGINAL SONG)
Almost There - The Princess and the Frog ; Music and Lyric by Randy Newman

Down in New Orleans - The Princess and the Frog ; Music and Lyric by Randy Newman
Loin de Paname - Paris 36 ; Music by Reinhardt Wagner Lyric by Frank Thomas
Take It All - Nine ; Music and Lyric by Maury Yeston
The Weary Kind (Theme from Crazy Heart) - Crazy Heart ; Music and Lyric by Ryan Bingham and T Bone Burnett

BEST PICTURE
Avatar - James Cameron and Jon Landau, Producers

The Blind Side - Gil Netter, Andrew A. Kosove and Broderick Johnson, Producers
District 9 - Peter Jackson and Carolynne Cunningham, Producers
An Education - Finola Dwyer and Amanda Posey, Producers
The Hurt Locker - Kathryn Bigelow, Mark Boal, Nicolas Chartier and Greg Shapiro, Producers
Inglourious Basterds - Lawrence Bender, Producer
Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire - Lee Daniels, Sarah Siegel-Magness and Gary Magness, Producers
A Serious Man - Joel Coen and Ethan Coen, Producers
Up - Jonas Rivera, Producer
Up in the Air - Daniel Dubiecki, Ivan Reitman and Jason Reitman, Producers

SHORT FILM (ANIMATED)
French Roast

Granny O’Grimm’s Sleeping Beauty
The Lady and the Reaper (La Dama y la Muerte)
Logorama
A Matter of Loaf and Death

SHORT FILM (LIVE ACTION)
The Door

Instead of Abracadabra
Kavi
Miracle Fish
The New Tenants

SOUND EDITING
Avatar - Christopher Boyes and Gwendolyn Yates Whittle

The Hurt Locker - Paul N.J. Ottosson
Inglourious Basterds - Wylie Stateman
Star Trek - Mark Stoeckinger and Alan Rankin
Up - Michael Silvers and Tom Myers

SOUND MIXING
Avatar - Christopher Boyes, Gary Summers, Andy Nelson and Tony Johnson

The Hurt Locker - Paul N.J. Ottosson and Ray Beckett
Inglourious Basterds - Michael Minkler, Tony Lamberti and Mark Ulano
Star Trek - Anna Behlmer, Andy Nelson and Peter J. Devlin
Transformers: Revenge of the Fallen - Greg P. Russell, Gary Summers and Geoffrey Patterson

VISUAL EFFECTS
Avatar - Joe Letteri, Stephen Rosenbaum, Richard Baneham and Andrew R. Jones

District 9 - Dan Kaufman, Peter Muyzers, Robert Habros and Matt Aitken
Star Trek - Roger Guyett, Russell Earl, Paul Kavanagh and Burt Dalton

WRITING (ADAPTED SCREENPLAY)
District 9 - Written by Neill Blomkamp and Terri Tatchell

An Education - Screenplay by Nick Hornby
In the Loop - Screenplay by Jesse Armstrong, Simon Blackwell, Armando Iannucci, Tony Roche
Precious: Based on the Novel ‘Push’ by Sapphire - Screenplay by Geoffrey Fletcher
Up in the Air - Screenplay by Jason Reitman and Sheldon Turner

WRITING (ORIGINAL SCREENPLAY)
The Hurt Locker - Written by Mark Boal
Inglourious Basterds - Written by Quentin Tarantino
The Messenger - Written by Alessandro Camon & Oren Moverman
A Serious Man - Written by Joel Coen & Ethan Coen
Up - Screenplay by Bob Peterson, Pete Docter, Story by Pete Docter, Bob Peterson, Tom McCarthy

Source from THE ACADEMY OF MOTION PICTURE ARTS AND SCIENCES

Wild Thing Inside Us  

Posted by doedoedoe

Semalam saya baru menonton film Where The Wild Things Are besutan sutradara Spike Jonze yang sebelumnya pernah menutradarai film Being John Malkovich. Film drama fantasy ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Max yang tidak punya teman dan sibuk mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya. Max cenderung penyendiri dan hilang kendali akan emosinya jika dia merasa kecewa atau tersakiti.

Cerita dimulai saat Max mengamuk di rumah saat dimarahi oleh ibunya. Max lalu melarikan diri dari rumah dan sampai di sebuah pulau yang dihuni oleh binatang-binatang aneh yang bisa berbicara. Di sana dia diangkat menjadi raja dan memulai petualangannya. Ada satu binatang bernama Carol yang mempunyai sifat yang sama dengan Max. Dia tidak dapat mengendalikan emosi dan cenderung menyakiti perasaan yang lain saat sedang emosi.

Akting yang sangat briliant dari seorang anak berumur 12 tahun bernama Max Records lah yang menjadi daya tarik utama dari film ini. Sosok Max sebagai anak kecil penyendiri, penghayal dan cenderung kasar ini sangat berhasil dihidupkan oleh Records.

Ada sisi moral yang sangat kental yang mengalur sepanjang film. Bahwa dalam diri setiap orang ada 'mahluk liar' yang akan muncul saat terusik. Yang menjadi masalah adalah bagaimana penyaluran tiap personal yang berneda-beda saat 'mahluk liar' ini muncul. Sperti Max dan Carol yang cenderung bersikap anarkis saat si mahluk muncul, atau ada pula banyak orang yang mampu menyalurkan sisi liarnya menjadi sesuatu yang justru positif di mata orang lain.

Saya jadi teringat Sidang Paripurna DPR yang beritanya kemarin ramai menghiasi acara TV sampai memenuhi timeline Twitter saya. Berita tentang para anggota DPR yang notabene adalah wakil rakyat, panutan rakyat yang bisa menggila di ruang sidang gara-gara tersulut emosinya. Sebuah perhelatan yang seharusnya berisi orang-orang dengan intelektualitas tinggi berubah menjadi sebuah acara reality show seperti Termehek-mehek yang ramai dengan adegan-adegan lebay yang sangat luar biasa.

Saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi saat saya melihat sidang tersebut kemarin. Apakah saya malu? Kecewa? Atau tertawa terbahak-bahak. Yang pasti saya langsung memindahkan channel TV saya ke acara lain yang lebih menghibur tanpa harus mencaci maki apa yang saya lihat di layar kaca.

Hal tersebut seperti menunjukkan contoh nyata bahwa memang ada sisi 'mahluk liar' tersebut dalam diri setiap orang. Banyak orang-orang yang menanggalkan intelektualitas dan rasa malunya saat mahluk tersebut keluar. Sungguh sayangat disayangkan memang apabila orang-orang yang kita tahu berintelektualitas tinggi harus menyerah diambil alih tubuhnya oleh si 'mahluk liar'. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.

**Picure above is takken from Where The Wild This Are (children's picture book)

Pendidikan = Sangat Mahal  

Posted by doedoedoe

Beberapa waktu yang lalu saya sempat terkaget-kaget ketika sadar biaya perkulihan yang sangat mahal saat ini. Nominal uang yang harus dibayarkan oleh seorang mahasiswa baru cukup mem-blok aliran nafas saya. Apakah memang harus semahal itu? Itu baru uang pangkal atau kasarnya membeli bangku si sekolah-sekolah tersebut. Tapi kuliah bukan hanya uang pangkal, masih sangat banyak uang yang harus dikeluarkan nantinya pada saat kuliah sudah berlangsung.

Saya ingat masa dimana saya menjadi mahasiswa baru. Pada saat itu, 9 tahun yang lalu saya cukup membayar tidak sampai 6 juta rupiah untuk bisa masuk ke sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung dan itupun sudah termasuk uang sumbangan sukarela. Sekarang bahkan perguruan tinggi negeri pun mengharuskan mahasiswa barunya untuk membayar jauh lebih tinggi dari nilai tersebut.

Hal ini semua berawal dari adanya otonomi daerah. Hal tersebut membuat subsidi pendidikan untuk perguruan tinggi negeri terhenti dari pusat. Kini semua harus diatur sendiri oleh pemerintah daerah bersangkutan. Hal ini menyebabkan perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia harus 'mencari uang sendiri'. Salah satu cara adalah dengan mematok biaya masuk yang cukup tinggi pula.

Dulu, saringan masuk perguruan tinggi negeri adalah melalui test yang diadakan langsung oleh negara yang pernah kita sebut dengan nama UMPTN atau SPMB, dan hanya itu saja hanya satu pintu. Kini pintunya bertambah, perguruan tinggi negeri menyelenggarakan Ujian Saringan Masuk (USM) sendiri selain menerima mahasiswa dari ujian saringan yang diselenggarakan oleh negara.

Ada kabar bahwa kini perguruan tinggi negeri hanya menerima maksimal 20% saja melalu ujian saringan negara dana 80% sisanya ya dari USM tersebut. Dan seperti yang kita semua tahu, USM ini lah yang menawarkan harga bangku 'gila-gilaan'.

Adik saya kebetulan tahun ini akan melepas masa sekolahnya dan akan beranjak menjadi seorang mahasiswa. Dan terus terang keinginan untuk masuk sekolah kedokteran salah satu perguruan tinggi negeri membuatnya sedikit shock saat melihat nominal sebesar Rp 175.000.000,- yang harus dibayarkan ketika lulus USM ke perguruan tinggi negeri tersebut. Yup, hamir 200 juta yang harus dibayarkan sekaligus tanpa ada fasilitas cicilan.

Apakah memang harus semahal itu? Apakah itu benar-benar menjamin bahwa mutu pendidikan yang akan diberikan nantinya sebanding dengan harga tersebut?

Lalu bagaimana dengan nasib para siswa pintar yang orang tuanya tidak mampu? Haruskan mereka menggantung tas mereka, menyimpan buku-buku mereka di bawah tempat tidur dan mulai mengubur cita-citanya?

Saya tidak tahu sampai kapan pendidikan di negara kita ini harus dibayar sangat mahal. Kadang saya takut sendiri kalau harus membayangkan biaya perkuliahan pada saat nanti giliran anak saya lah yang harus berkuliah. Saya hanya berharap pada saat itu datang negara kita sudah menggratiskan biaya pendidikan sehingga siapa pun bisa mengenyam pendidikan yang layak dan bisa melanjutkan cita-cita mereka.

Pada Kemana?  

Posted by doedoedoe

Seperti yang sudah saya tulis pada posting sebelumnya, sudah setahun lebih ini saya tidak mengunjungi blog saya sendiri ini ataupun blog teman-teman saya. Saat saya memutuskan untuk kembali eksis di dunia per-blog-an ini saya sangat berharap saya dapat menyambung kembali tali silaturahmi dengan teman-teman saya di dunia blog ini. Tapi sangat disayangkan beberapa blog teman yang biasanya saya kunjungi juga sekarang sudah tidak aktif. Postingan terakhir mereka sudah berbulan-bulan yang lalu.

Kemanakah teman-teman blogger saya itu? Apakah mereka sudah punya rumah baru? Atau mereka sudah pindah ke perumahan yang lain? Maksud saya "perumahan yang lain" di sini adalah situs-situs jejaring sosial yang kini sudah semakin merajalela. Mungkin kini yang paling happening adalah situs jejaring sosial micro blogging dengan merk Twitter.

Saya punya account Twitter, dan saya menikmati ke-eksis-an saya di jejaring tersebut. Bahkan saya bisa dibilang kini tidak bisa berhenti memandangi layar BlackBerry saya untuk mengecek account Twitter milik saya. Dengan harapan ada seseorang yang meng-RT (Re Tweet) status yang saya tulis di Twitter. Yup, saya memang senang dianggap eksis. *grin*

Dalam jejaring Twitter, kita dibatasi oleh jumlah karakter dalam penulisan status. Hanya 140 karakter saja yang bisa kita tuangkan dalam 1 mangkuk status setiap kalinya, bahkan lebih sedikit dari hitungan batas karakter SMS (160 karakter). Jadi kadang saya harus memikirkan cara singkat untuk menuangkan pikiran saya dalam 1 kali update status.

Tapi di sini, di rumah saya yang lama ini saya bisa bercuap-cuap sepuasnya. Mengeluarkan jutaan karakter dalam setiap postingnya. Menuangkan salur-salur fikiran saya tanpa batas. Itulah yang saya suka dari rumah saya yang lama ini.

Jadi mulai sekarang, halaman blogger saya ini akan saya sebut 'rumah' dan jejaring Twitter saya akan sebut "kosan'. Selamat menikmati baik rumah maupun kosan saya teman-teman. Silahkan berkunjung, saya akan berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik.


Follow me on twitter

The Comeback  

Posted by doedoedoe

Wow..ternyata sudah lebih dari setahun saya tidak menengok rumah saya yang satu ini. Tiba-tiba terbersit buat kembali memasukan perabotan baru di rumah saya ini. Satu tahun bukan waktu yang sebentar. Sudah sangat banyak hal yang saya lalui selama satu tahun ini. Yang paling hebat mungkin keputusan saya untuk hengkang dari pekerjaan saya sebelumnya.


Well, itu sudah menjadi cerita lalu. Seperti halnya kalau kita putus sama pacar kita, ya kita harus move on. Dan singkat cerita sekarang saya sudah move on. heheheh..

So, apa yang baru tentang saya? Jawabannya adalah tidak ada, kecuali kalau saya sekarang makin kurus. Yup, terakhir saat saya meninggalkan kantor lama pada sekitar bulan Juli 2009 berat saya mencapai 67 kg dengan tinggi badan saya yang tidak semampai, dengan kata lain saya besaaar. Dan sekarang dengan kerja keras berat saya bisa saya tekan menjadi 58 kg. Alhamdulillah.

Yup, hidup sehat sekarang mulai saya terapkan. Dulu hampir setiap hari saya makan mie instant dan telur ayam sebagai menu sarapan. Selain itu martabak, baik manis atau telur adalah teman saya yang paling setia saat malam hari sebelum tidur. Semua itu ditambah rasa malas untuk menggerakan badan berolahraga, dan itu semua menjadi ramuan ajaib untuk menimbun cadangan lemak berlebih dalam tubuh saya.

Tapi kini keadaannya sudah berbeda. Pola hidup sehat mulai saya terapkan. Makan cukup, olahraga cukup tapi istirahat yang belum cukup *sigh*. Semua ini berawal ketika saya memutuskan untuk menjadi member salah satu pusat kebugaran di Bandung. Saat saya bertemu dengan ahli gizi di sana saya sempat syok *pasang backsound film thriller* karena si ahli gizi itu mengatakan kalau saya masuk dalam kataegori obesitas *pasang backsound film thriller makin kenceng*.

Ternyata shock therapy seperti itulah yang saya butuhkan untuk kembali ke jalur yang benar. Sakit itu mahal, jauh lebih mahal daripada usaha untuk menjadi sehat. So, saya tentu saja jauh lebih memilih sehat. Dan sangat menyenangkan saat orang-orang di sekeliling kita mengatakan, "wah, lu jadi kurus yah sekarang, hebat". It feels superb.

Yoga, my favourite kind of excersice to stay healthy

**Picture were taken from http://images.google.co.id