Perkenalan Terindah  

Posted by doedoedoe in , ,


Pernahkan kalian merasa berdiri di titik terendah dalam hidup kalian? Aku pernah. Saat aku diberhentikan pada saat aku berada di puncak karirku. Saat istri dan anak-anakku meninggalkanku karena kondisi ekonomiku yang morat-marit paska pemecatan. Saat aku harus kehilangan semua harta benda yang aku miliki. Saat aku harus bekerja kasar di pusat penjualan ikan padahal sebelumnya aku bahkan sangat jarang sekedar membersihkan rumah.
Aku mengalami masa keterpurukan yang sangat dalam. Sangat sulit membiasakan hidup kasar seperti itu. Sangat sulit melupakan kejadian teramat buruk itu. Apakah aku ingin menyerah saat itu? Tentu saja, entah berapa kali aku menyerah kepada nasib. Kekecewaan ku pada diri sendiri terlalu besar hingga mengalahkan akal sehatku. Beberapa kali aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku.
Percobaan pertamaku adalah saat aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku di seutas tali tambang. Percobaan pertama gagal saat kayu plafond tempatku mengikatkan tali tambang roboh karena lapuk dan tidak dapat menahan bobot tubuhku.
Percobaan kedua adalah saat aku akan mengakhiri hidup dengan bantuan racun serangga. Aku mengumpulkan keberanian saat akan menenggak cairan mematikan itu. Ketika keberanian itu sudah cukup terkumpul, ketika cairan itu menyentuh lidahku, saat itu lah sistem tubuhku menolak dan memuntahkannya. Percobaan kedua gagal kembali.
Percobaan ketiga baru terjadi sekitar tiga minggu yang lalu. Aku mengambil jalan termudah, pisau mengiris urat nadi. Lama lagi aku mengumpulkan keberanian. Dini hari akhirnya keberanian atau mungkin lebih tepatnya kenekatan itu terkumpul. Pisau sudah menempel di nadi kiriku. Tiba-tiba adzan subuh berkumandang.
Seiring dengan kumandang adzan, flashback kehidupanku seakan terputar di depan mata. Setiap kejadian yang aku lihat seakan baru saja terjadi kemarin. Air mataku mengalir deras, tangisanku pecah seketika. Segera aku berlari ke kediaman seorang ustadz yang tidak jauh dari rumah petak kontrakanku. Beliau dengan sabar mendengarkan ceritaku, memberikan wejangan yang menentramkan jiwa, mengajakku mengambil air wudhu dan sholat subuh berjamaah. Tentram. Damai. Ringan.
Aku sadar, saat itu aku berkenalan dengan damai, dan yang pasti aku berkenalan dengan Tuhan. Perkenalan terindah yang pernah aku alami.

This entry was posted on Sunday, October 2, 2011 at 3:22 PM and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment