Rumah Idaman  

Posted by doedoedoe in , ,

"Nanti kalau kita uda nikah, kamu mau punya anak berapa?"
"Dua aja cukup ah, kan ngikutin anjuran pemerintah."
"Kalau cuma dua pasti kurang rame. Minimal empat lah."
"Jangan gegabah. Anak itu titipan Tuhan. Jangan punya anak terlalu banyak, tapi malah kita gak bisa ngurusnya."
"Aku yakin kalau mereka punya Ibu kayak kamu, mereka pasti gak bakalan telantar. Aku yakin kita berdua pasti bisa ngurus anak-anak kita dengan baik."
"Ya, tapi dua aja dulu. Kalau uda gede-gede baru nambah lagi."
"Siap! Terus nanti kamu mau punya rumah kaya gimana?"
"Aku mau punya rumah yang bagus. Gayanya minimalis, halamannya luas jadi anak-anak kita nanti bisa puas maen di halaman rumah."
"Terus apa lagi?"
"Aku juga ingin ada kolam renangnya ya. Terus kita ajarin berenang anak-anak kita. Pasti seneng banget tuh."
Mereka berdua tertawa terbawa imaji bersama.
***
5 tahun kemudian...
"Sayang, aku minta maaf ya."
"Minta maaf untuk apa?"
"Minta maaf karena aku gagal wujudin impian kamu tentang rumah idaman. Rumah yang besar, dengan halaman luas dan kolam renang."
"Kamu gak gagal. Sama sekali gak gagal. Kamu uda buatin aku rumah yang besar banget. Jauh lebih besar dari yang aku idamkan."
"Sebuah rumah tipe 21 bukan idaman kamu sayang. Aku masih ingat benar rumah idaman kamu seperti apa."
"Rumahku ada di sini." Sang istri meletakan tangan kanannya pada dada kiri suaminya. "Hatimu cukup besar untuk menampung aku dan anak-anak kita. Hatimu bahkan sangat besar untuk menampung cinta dan kasih sayang yang selalu kamu berikan untuk kami. Hatimu menyediakan segala hal yang aku dan anak-anak perlukan. Kami puas bermain dengan segala perhatian dan kasih sayang yang kamu hembuskan seiring dengan setiap hembusan nafasmu. Kami puas berenang dalam lautan cintamu yang tak berujung. Kamu telah memberikan kami kenyamanan yang tidak terhingga sayang. Jangan pernah menyebut kamu gagal. Kamu berhasil. Sangat berhasil." Lanjut sang istri.
Sang suami tersenyum mendengar perkataan istrinya.
"Si Kembar lapar, aku buatkan mereka makanan dulu ya." Sang istri mencium pipi suaminya dan berjalan menuju dapur.

This entry was posted on Wednesday, October 12, 2011 at 9:47 AM and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment