Wild Thing Inside Us  

Posted by doedoedoe

Semalam saya baru menonton film Where The Wild Things Are besutan sutradara Spike Jonze yang sebelumnya pernah menutradarai film Being John Malkovich. Film drama fantasy ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Max yang tidak punya teman dan sibuk mencari perhatian orang-orang di sekelilingnya. Max cenderung penyendiri dan hilang kendali akan emosinya jika dia merasa kecewa atau tersakiti.

Cerita dimulai saat Max mengamuk di rumah saat dimarahi oleh ibunya. Max lalu melarikan diri dari rumah dan sampai di sebuah pulau yang dihuni oleh binatang-binatang aneh yang bisa berbicara. Di sana dia diangkat menjadi raja dan memulai petualangannya. Ada satu binatang bernama Carol yang mempunyai sifat yang sama dengan Max. Dia tidak dapat mengendalikan emosi dan cenderung menyakiti perasaan yang lain saat sedang emosi.

Akting yang sangat briliant dari seorang anak berumur 12 tahun bernama Max Records lah yang menjadi daya tarik utama dari film ini. Sosok Max sebagai anak kecil penyendiri, penghayal dan cenderung kasar ini sangat berhasil dihidupkan oleh Records.

Ada sisi moral yang sangat kental yang mengalur sepanjang film. Bahwa dalam diri setiap orang ada 'mahluk liar' yang akan muncul saat terusik. Yang menjadi masalah adalah bagaimana penyaluran tiap personal yang berneda-beda saat 'mahluk liar' ini muncul. Sperti Max dan Carol yang cenderung bersikap anarkis saat si mahluk muncul, atau ada pula banyak orang yang mampu menyalurkan sisi liarnya menjadi sesuatu yang justru positif di mata orang lain.

Saya jadi teringat Sidang Paripurna DPR yang beritanya kemarin ramai menghiasi acara TV sampai memenuhi timeline Twitter saya. Berita tentang para anggota DPR yang notabene adalah wakil rakyat, panutan rakyat yang bisa menggila di ruang sidang gara-gara tersulut emosinya. Sebuah perhelatan yang seharusnya berisi orang-orang dengan intelektualitas tinggi berubah menjadi sebuah acara reality show seperti Termehek-mehek yang ramai dengan adegan-adegan lebay yang sangat luar biasa.

Saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi saat saya melihat sidang tersebut kemarin. Apakah saya malu? Kecewa? Atau tertawa terbahak-bahak. Yang pasti saya langsung memindahkan channel TV saya ke acara lain yang lebih menghibur tanpa harus mencaci maki apa yang saya lihat di layar kaca.

Hal tersebut seperti menunjukkan contoh nyata bahwa memang ada sisi 'mahluk liar' tersebut dalam diri setiap orang. Banyak orang-orang yang menanggalkan intelektualitas dan rasa malunya saat mahluk tersebut keluar. Sungguh sayangat disayangkan memang apabila orang-orang yang kita tahu berintelektualitas tinggi harus menyerah diambil alih tubuhnya oleh si 'mahluk liar'. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.

**Picure above is takken from Where The Wild This Are (children's picture book)

This entry was posted on Thursday, March 4, 2010 at 2:25 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

2 comments

Sifat liar gue muncul ketika gue LAPARRRRRRR......auwwwwmmmmmmm *siap2 nyakar dadang*

March 5, 2010 at 10:58:00 PM GMT+7

@aneh : comment sih comment aja pa..ga perlu pake acara manggil gw dadang segala.. *geleng2*

March 5, 2010 at 11:36:00 PM GMT+7

Post a Comment