Dulu, waktu saya masih kecil, masi lucu, masih imut (skr besar, masi lucu, kadar imut berkurang sedikit) di depan rumah saya banyak tumbuhan sejenis rumput yang apabila kita sentuh daunnya maka daunnya akan menutup. Saya sangat takjub melihatnya waktu itu. Yup, itulah Putri Malu atau Mimosa pudica dalam bahasa latin. Seiring waktu, saya mulai jarang melihat tumbuhan pemalu ini.
Begitu saya dipindahkan bekerja ke sebuah kota kecil yang selalu dengan suksesnya membuat saya mati gaya (baca postingan sebelum-sebelumnya), saya pun bertemu kembali dengan si pemalu ini. Tepatnya di sebelah kantor saya. Saat saya sedang berjongkok ria sambil mengepulkan asap tembakau, saya melihat sosok yang saya kenal dulu. Nah ternyata si putri malu itu yang sedang asiknya bergoyang-goyang tertiup angin di depan saya.
Singkat kata saat itu terjadilah nostalgia kecil antara kami berdua. Saya mulai iseng menyentuh daun-daunnya sehingga hampir semuanya tertutup, sedangkan si putri diam saja tidak berusaha untuk membalas (???)
Ternyata tumbuhan ini mempunyai banyak kegunaan selain untuk menyenangkan hati anak kecil yang kurang hiburan seperti saya dulu. Ternyata tumbuhan ini termasuk tumbuhan obat yang mempunyai banyak khasiat. Sifat kimia yang dimilik tumbuhan ini adalah manis, astringen, agak dingin, penenang (tranquiliser), sedative, peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti-inflammatory), peluruh air seni (diuretic).
Tumbuhan ini ternyata obat yang cukup manjur untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia. Selain itu khasiatnya juga dipakai untuk mengatasi bronkhitis, panas tinggi, herpes, reumatik, dan cacingan. Well, sangat disayangkan apabila tumbuhan yang sangat berkhasiat seperti ini harus hilang dari peredaran. Ternyata walaupun malu-malu tapi khasiatnya nendang...
Begitu saya dipindahkan bekerja ke sebuah kota kecil yang selalu dengan suksesnya membuat saya mati gaya (baca postingan sebelum-sebelumnya), saya pun bertemu kembali dengan si pemalu ini. Tepatnya di sebelah kantor saya. Saat saya sedang berjongkok ria sambil mengepulkan asap tembakau, saya melihat sosok yang saya kenal dulu. Nah ternyata si putri malu itu yang sedang asiknya bergoyang-goyang tertiup angin di depan saya.
Singkat kata saat itu terjadilah nostalgia kecil antara kami berdua. Saya mulai iseng menyentuh daun-daunnya sehingga hampir semuanya tertutup, sedangkan si putri diam saja tidak berusaha untuk membalas (???)
Ternyata tumbuhan ini mempunyai banyak kegunaan selain untuk menyenangkan hati anak kecil yang kurang hiburan seperti saya dulu. Ternyata tumbuhan ini termasuk tumbuhan obat yang mempunyai banyak khasiat. Sifat kimia yang dimilik tumbuhan ini adalah manis, astringen, agak dingin, penenang (tranquiliser), sedative, peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti-inflammatory), peluruh air seni (diuretic).
Tumbuhan ini ternyata obat yang cukup manjur untuk mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia. Selain itu khasiatnya juga dipakai untuk mengatasi bronkhitis, panas tinggi, herpes, reumatik, dan cacingan. Well, sangat disayangkan apabila tumbuhan yang sangat berkhasiat seperti ini harus hilang dari peredaran. Ternyata walaupun malu-malu tapi khasiatnya nendang...
Si putri malu dikenal juga dengan nama :
English : TickleMe Plant, Humble plant,Sensitive plant, Shame plant, Sleeping grass, Prayer Plant, Touch-me-not
Phillipines : Makahiya
West Indies : Mori Vivi
Tonga : Mate-loi
Sri langka : Nidikumba
This entry was posted
on Thursday, January 24, 2008
at 1:04 PM
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
