The Vacation Chronicles : Part 2, The Wedding, The Family and The Photo Shoot  

Posted by doedoedoe

Setelah melewati masa yang menjemukan dan cukup memuakkan dalam perjalanan pulang dari Lampung ke Bandung, akhirnya sampai juga saya di Bandung pada tanggal 20 Maret malam. Lelah, cape, kesel, sebel, bete bercampur jadi satu, tapi itu semua terasa hilang saat sampai di rumah dan bertemu keluarga..hmmmmm.. Secangkir teh manis hangat menyambut saya malam itu, ditambah dengan 1 porsi sate ayam lengkap dengan lontongnya. Percakapan di meja makan malam itu mengalir begitu saja sampai pada akhirnya saya menyerah karena pada rasa kantuk.

Bandung Macet..Itulah yang saya dapatkan keesokan harinya ketika keluar dari rumah. Panas yang kini juga menjadi bagian dari Bandung di siang hari kian menambah keruwetan di jalan. Hal pertama yang saya cari adalah DVD, berhubung sangat sulitnya mencari DVD di kota tempat saya tinggali untuk mengais rejeki sekarang ini.
Sabtu tanggal 22 Maret kemarin, jadwal saya di Bandung adalah menghadiri pernikahan salah seorang sobat saya, Emi dan lelaki idamannya Bang Firman. Pesta pernikahan yang diadakan di rumah keluarga sahabat saya itu hanya dihadiri oleh kerabat dekat saja. Yang paling saya senangi kalau mendatangi pesta pernikahan teman adalah kemungkinan untuk reuni dadakan. Dan memang itulah yang terjadi, teman-teman yang sudah lama tidak bertemu kembali berkumpul. Tidak ayal lagi, cerita demi cerita bergulir dari mulut masing-masing dibumbui oleh cekikikan sampai tawa menggelegar yang kadang menarik perhatian orang lain dengan tampang ini-orang-orang-cekikikan-ganggu-banget-sih.

Grup penggembira pernikahan, silahkan sewa kami untuk memeriahkan pernikahan anda

Keributan demi keributan pun kami ciptakan di acara pernikahan teman saya itu. Puncaknya adalah ketika salah satu teman saya yang saat itu notabene sudah menjadi ibu beranak satu, naik ke panggung dengan paksaan untuk bernyanyi. Karena kesukaan musik yang berbeda antara teman saya itu dan musik pengiring maka tidak ada lagu yang teman saya itu bisa nyanyikan yang ada di dalam primbon lagu sang musik pengiring, kecuali satu lagu, I'm Sorry Goodbye-nya KD. Maka dengan sangat terpaksa di tambah dengan paksaan yang terus menerus mendera dari kami, bernyanyi lagu KD itulah dia walaupun lagunya sangat tidak cocok dibawakan di acara pernikahan. ck..ck..ck..Dan menyanyinya pun memang berantakan..hahahha..

Agenda berikutnya adalah pertemuan keluarga yang diadakan di rumah saya. Pertemuan keluarga yang diadakan waktu saya di Bandung ini sudah seperti hari Lebaran yang dimajukan. Semuanya ngumpul, tumplek jadi satu. Bener-bener ngobatin rasa kesal saya karena banyak sekali acara keluarga yang terpaksa tidak bisa saya hadari sejak saya dipindahkan bekerja ke kota kecil itu. hiks..hiks..
GOD I LOVE THIS FAMILY!!!

Next is the photo shoot..
Location : Ir. H. Djuanda Park - Goa Jepang
Time : Monday, March 24 2008
Menyenangkan emang menyalurkan hobi dan bakat narsis kita, apalagi kalau gratisan..(hahahhahhah)..Setelah perencanaan cukup lama antara saya dan si fotografer, maka terjadilah adegan sok-model-ga-jelas pada hari nista itu. Berbekal kostum dan properti seadanya, kami berdua nekat berfoto ria. Hasilnya belum bisa saya tampilkan di sini (maklum karena gratis jadinya proses editing memakan waktu yang lama, hohohoho) tapi pasti akan saya posting begitu sudah siap semuanya. Ya hitung-hitung kembali memuaskan nafsu narsis saya.

Next part, Back to The Business...


The Vacation Chronicles : Part 1, The Arrival  

Posted by doedoedoe

Mendapatkan waktu cuti di tengah rutinitas yang padat memang benar-benar seperti angin segar yang berhembus di tengah udara yang panas dan sesak. Dan itulah yang terjadi pada saya ketika tanggal 20 Maret kemarin. Setelah 2 bulan berpisah dengan keluarga dan kota tercinta, akhirnya saya mendapatkan kesempatan yang tepat untuk bertemu keluarga saya.


Saya memang sudah men-set tanggal cuti bertepatan dengan long weekend yang jatuh di akhir bulan Maret ini, maka saya pun memutuskan untuk mengambil cuti di tanggal 22 (yup, Sabtu memang juga hari kerja untuk saya), 24, dan 25 Maret. Akhirnya tanggal 20 Maret -tanggal keberangkatan- datang juga, dengan berbekal tiket pesawat di tangan, saya pun menuju bandara Radin Inten II Tanjung Karang.

Kepanikan sempat melanda dikarenakan bus yang saya tumpangi menuju bandar berjalan tidak terlalu cepat, sehingga waktu saya semakin sempit untuk check-in di bandara. Tidak lama menunggu di bandara, pesawat yang saya tumpangi pun take-off menuju bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Penerbangan dari Tanjung Karang menuju Jakarta memakan waktu sekitar 30 menit. Sekitar jam 2 siang, saya tiba di Jakarta dan langsung disambut oleh udara panas khas ibukota. Hal pertama yang saya lakukan sesampainya di Jakarta adalah memesan travel untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Dan travel yang tersedia berangkat jam 16.30, itu berarti saya harus menunggu sekitar 2,5 jam. Hebat!! Untung saat itu ada teman saya yang bertugas di salah satu maskapai penerbangan, jadi waktu menunggu saya tidak terlalu garing.

Ternyata kejadian tidak menyenangkan tidak berhenti sampai di situ. Dikarenakan long weekend yang cukup panjang pada saat itu membuat jalur Jakarta-Bandung melalui tol Cipularang yang sialnya saya lewati sore itu dipenuhi oleh sangat banyak mobil sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup membuat kaki saya kaku karena terus terlipat di dalam travel.

Perjalanan yang biasanya hanya menempuh waktu sekitar 2 jam, malam itu molor sampai 5 jam. Benar-benar pengorbanan yang sangat hebat untuk liburan selama kurang lebih 6 hari. Itu belum ditambah pengorbanan saya menahan buang air kecil selama kurang lebih 3 jam di dalam travel. Makin Hebaddd!!!

Home Coming  

Posted by doedoedoe

Yipiieeeee...
Besok adalah hari pertama long weekend kedua di bulan Maret ini. Setelah saya tidak bisa menikmati long weekend pertama dan terpaksa harus membusuk di Kotabumi. Akhirnya setelah menunggu selama lebih dari 2 bulan, saya pun bisa kembali pulang kampung ke kota Bandung tercinta.

Senang? So pasteeeee..Apalagi banyak yang sudah saya rencanakan untuk menghabiskan waktu di Bandung selama kurang lebih 6 hari. Mulai dari rencana untuk mengobati kangen pada keluarga sampai rencana untuk mengobati rasa kangen pada makanan-makanan khas Bandung. Memikirkan hal itu saja sudah membuat air liur saya banjir.

Saya sudah teramat sangat kangen dengan masakan ibu saya mulai dari brokoli cah daging sapi sampai udang saus mentega yang pastinya sangat yummy. Belum lagi makanan-makanan di sekitaran kota Bandung yang seperti tidak ada matinya. Saya sudah bisa membayangkan nikmatnya cappucino jahe ala Cafe Tungku di Setiabudhi, atau Force of Nature (avocado coffee) ala Rumah Kopi, ato Little Sinner (chocolate blend with rum) ala CONGO Cafe dan tidak lupa Ice White Chocolate ala Potluck Cafe. Saya juga punya list makanan yang cukup panjang mulai dari surabi pisang coklat keju ala Surabi Imoet, lalu lasagna ala Warung Laos, ada juga sate kambing bakar polos ala Sate Pak Gino, baso maleng ala Baso Mandeep, ayam betutu ala Siera Cafe dan masih banyak lagi. hahhhahhaha..

Saya juga tidak sabar untuk sesi foto-foto di sekitar kota Bandung, santai nanti pasti akan saya posting hasil jepretan-jepretannya. Yang jelas kesimpulannya adalah saya sudah sangat tidak sabar. hahahha..

Well, sampai berjumpa di Bandung...

Pijat di THE PIJIT  

Posted by doedoedoe

Setelah sekian lama memimpikan untuk pijat, akhirnya kejadian juga pada hari Minggu kemarin. Saya memang sudah mendapatkan pijatan untuk badan saya yang saya rasa mulai cepat lelah ini. Emang berasa tua banget, tapi ya itulah. Kurang olahraga ditambah duduk terus seharian di depan komputer merupakan ramuan yang sangat tepat untuk meringkihkan badan anda dengan cepat.

Berawal hari Sabtu kemarin, saya dan teman-teman kantor memutuskan untuk menghabiskan weekend di Tanjung Karang. Saat dalam perjalanan menuju Karang, kami memutuskan untuk menikmati pijat di sebuah tempat pijat bernama The Pijit. Benar-benar nama yang sangat menggambarkan apa yang ditawarkan di dalamnya. Santai, sebelum anda semua berfikir macam-macam, saya tekankan bahwa tempat pijit ini adalah tempat pijit profesional, bukan pijat++ dan sebangsanya.

Saat tiba di The Pijit sekitar pukul 17.30 (tidak ada pernedaan waktu antara Jakarta dan Tanjung Karang -jadi inget kata-kata sang pramugari-), ternyata eh ternyata tukang pijetnya uda pada pulang padahal yang tertera di depan pintunya adalah "PIJAT DAN REFLEKSI 08.00 - 21.00". Pas diconfirm ke resepsionosnya, dengan santai dia bilang "tukang pijetnya uda pada kecapean mas, dari tadi pagi banyak tamu" benar-benar pro..hahhahaha..

Karena penasaran mengalakan rasa kesal, akhirnya besoknya Minggu, 9 Maret 2008 (Met ultah Terry) saya dan teman2 kembali ke tempat pijit itu. Akhirnya waktu itu berhasil. Giliran saya dipijat...

Pertama yang mendapat giliran dipijat adalah kaki saya, pijat ini dinamakan pijat refleksi atau saya bilang lebih tepatnya pijat siksa. Soalnya sakiiittt. Beberapa kali saya meringis kesakitan saat titik-titik di kaki saya ditekan. Giliran berikutnya adalah tangan saya. Nah yang ini nikmat. Berikutnya punggung, kalau pas dipjit tangannya itu nikmat, nah pas punggung itu nikmaaaadddd...Beberapa kali saya melenguh seperti sapi saat tangan terampil sang pemijat memijat punggung saya. Kepala dan pundak adalah yang mendaat giliran terakhir.

Tidak terasa waktu sekitar 90 menit terlewati, pijat pun selesai. Selesai pijat, saya disuguhi wedang jahe mengepul yang nikmat. Dan saya hanya harus mengeluarkan uang 40 ribu rupiah saja untuk 90 menit yang menyenangkan. Bayangkan cuma 40 ribu rupiah untuk sebuat pengalaman yang menyenagkan, benar-benar tidak rugi. Kalau di Jakarta berapa ya yang harus saya keluarkan untuk pijat di tempat yang bersih, nyaman, dan nikmat tentunya?

Ternyata Lampung boleh juga...hahahhahahhahahhaa...

Film Indonesia Di Ajang International  

Posted by doedoedoe

Sebuah kabar mencengangkan datang dari industri perfilman Indonesia, for the first time karya sineas perfilman Indonesia dihargai dengan ganjaran Academia Award. Bahkan tidak tanggung-tanggung, film tersebut menjadi bintang di ajang tertinggi perfilman dunia tersebut dengan menyabet hampir seluruh katagori yang ada. What an amazing night and full of magic, begitulah komentar yang diberikan oleh Old York Times. Memang malam yang teramat sangat istimewa dan penuh dengan keajaiban.

Film yang akhirnya memenangkan Best Picture pada ajang Academia Award yang diadakan kemarin malam adalah Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati. Film Indonesia ini akhirnya bisa mengalahkan 4 pesainnya yaitu No Country For Granny, Jono, American Beast dan film musikal yang dibintangi oleh Nicole Kidnapp dan Ewan Mcgrobag, Maling Rok. Saat di wawancara, sang produser B. Sutrisno mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menyangka film yang diproduserinya akan menyabet Academia Award, "Saya benar-benar terkejut saat film saya diumumkan menjadi pemenang, benar-benar tidak menyangka semua terjadi dan tidak menduga kau sambut jemari, ehhmm..maaf itu lagu mbak Uthe, saking saya senang sampai tidak bisa berkonsentrasi sekarang." jelas Satrio.

Malam tadi benar-benar malam yang sangat menggembirakan bagi bangsa Indonesia, nama Indonesia benar-benar terangkat ke puncak. Salah satu hal yang sangat menggembirakan yaitu penghargaan Best Actrees in Leading Role yang berhasil disabet oleh Erina GD atas aktingnya yang sangat memukau di film Pengantin Raja Ular. Erina yang hadir dengan balutan gaun berwarna kuning partai karya designer terkenal Madam Iyan Guna Guna -tidak lupa lengkap dengan wig Scarlet gaya penyiar berita yang sempat dipopulerkan oleh Yuyun Sulowati- sampai menangis di atas panggung saat menerima penghargaan, "..I want to dedicate this award to Ema and Bapa in Indonesia, I'm honor to be the first Indonesian Actrees who win this award, this is for you Indonesia.." ucap Erina.

Selain Best Actrees in Leading Role, Best Actor in Leading Role pun jatuh ke seorang aktor Indonesia yang sedang sangat digandrungi yaitu Choky Andriono di film Pengantin Lembah Hantu. Choky yang datang sendiri dengan balutan tuxedo karya Dorce and Banana mengaku tidak kalah terkejutnya dengan pemenang yang lain, "..I'm so shocked, I can't believe this is happening to me, this award goes to my special someone back in Indonesia, he always support me in avery desicion that I made, love you babe.." ucap Choky di atas panggung. (what? Choky said he? A male loves a male????)

Lilis Suganda dan Temmy Rahardi pun memambah kebahagian dengan menyabet penghargaan sebagai Best Actrees dan Actor in Supporting Role. Selain itu Dwiki Dharmawan pun berhasil menenteng Academia Award untuk Best Original Score untuk film Pengantin Lembah Hantu.

Bukan Academia Award kalau tanpa kejutan-kejutan di dalamnya. Sulis yang pada malam itu berhasil menyabet Best Original Song untuk lagu yang sangat fenomenal Rahasia Ilahi tidak dapat hadir untuk menghibur para tamu dengan suara emasnya, maka yang didaulat untuk menyanyikan lagu tersebut live di panggung Academia Award adalah Academia Award Winner, Jennifer Hedon.

Berikut daftar award yang berhasil diraih oleh para sineas Indonesia di ajang Academia Award 2008 :
1. Best Picture - Pengantin Lembah Hantu Dendam Arwah Senopati
2. Best Actor in Leading Role - Choky Andriono (Pengantin Lembah Hantu)
3. Best Actrees in Leading Role - Erina GD (Pengantin Raja Ular)
4. Best Actor in Supporting Role - Temmy Ranardi (Tanpa Cintamu)
5. Best Actress in Supporting Role - Lilis Suganda (Tanpa Cintamu)
6. Best Original Song - Rahasia Illahi by Sulis
7. Best Original Score - Pengantin Lembah Hantu by Dwiki Dharmawan
8. Acheivement in Sound Editing - Tabir Kehidupan series 37
9. Acheivement in Make-up - Permaisuri dan Pangeran Ikan
10. Acheivement in Visual Effect - Pengantin Lembah Hantu
11. Best Addapted Screenplay - Legenda Timun Mas
12. Acheivement in Costume Design - Pengantin Lembah Hantu

12 awards dalam satu malam adalah rekor baru dalam Academia Award, setelah rekor terahir diraih oleh Lord of The Pig dengan menyabel 10 piala dalam 1 malam. Indonesia patut berbangga hati, kini dapat diyakini bahwa Indonesia akan selalu menjadi pusat perhatian perfilman dunia. Bahkan semua tamu yang hadir benar-benar mengacungkan jempol pada para sineas perfilman Indonesia. Seperti Daniel Night Luwes yang bersaing dengan Choky pada nominasi Best Actor in Leading Role mengatakan bahwa dia ingin sekali mendapat kesempatan bekerja sama dengan para sineas film Indonesia.

We'll see then, can Indonesia survive in a brutal world of film industry?

(All is just a joke my friends..Keep laughing..)